Air Baku untuk PAM Banjarmasin Terancam Intrusi dari Laut 

Kadar garam di Sungai Martapura capai 1300 Ppm

Banjarmasin, IDN Times - Kualitas air baku perusahaan air minum (PAM) Bandarmasih terancam intrusi atau perembesan dari air laut. Kadar garamnya sudah terlalu tinggi sehingga air sungainya sudah terasa makin asin. 

Kondisi yang memprihatinkan mengingat mayoritas masyarakat di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) mengonsumsi pasokan sumber air baku ini. 

Hasil pengujian PAM Bandarmasih di Intake Bilu Banjarmasin Tengah Sungai Martapura menyimpulkan kualitasnya sudah di atas ambang batas produksi. Ini menggunakan standar pemanfaatan air baku sudah sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan. 

1. Air sungai tak layak produksi

Air Baku untuk PAM Banjarmasin Terancam Intrusi dari Laut Pengujian kadar garam di Sungai Martapura, Banjarmasin.

Manager TRD PAM Bandarmasih Zulbadi mengatakan, ambang batas maksimal air baku pengolahan air minum sesuai ketentuannya di angka 250 mmg. Artinya, jika sudah melampaui angka tersebut harus dilakukan rekayasa pencampuran air baku dengan kualitas air berkadar garam rendah. 

Sekarang ini kadar garam di Sungai Martapura tercatat sudah mencapai 1300 Ppm alias sudah tidak layak produksi jika hanya mengandalkan di satu titik itu.

"Kadar garam air baku di sungai  sudah mencapai 1300 Ppm. Ini sudah melebihi ambang batas dan kami harus melakukan pencampuran agar air yang diterima pelanggan tetap layak," bebernya.

Baca Juga: Banjarmasin Serahkan Belasan Motor untuk Petugas Kependudukan

2. Air sungai dicampur agar tetap berkualitas

Air Baku untuk PAM Banjarmasin Terancam Intrusi dari Laut Sungai Martapura, Banjarmasin.

PAM Bandarmasin mencampurkan air baku di Intake Sungai Bilu dan IPA II Pramuka untuk memperoleh kualitas air baku yang memenuhi syarat. 

Meskipun dicampur dan mempertahankan kualitas air, tapi ini dapat mempengaruhi distribusi ke beberapa wilayah, khusus wilayah yang ada di ujung jaringan. Itu terjadi karena pasokan air baku yang ada di IPA II Pramuka sebelumnya cukup, namun kini harus dibagi ke IPA l.

"Pencampuran ini juga menyebabkan berkurangnya distribusi air yang kita olah, karena air bakunya yang dibagi," katanya.

3. Warga diminta bijak gunakan air PAM

Air Baku untuk PAM Banjarmasin Terancam Intrusi dari Laut Ilustrasi penggunaan air PAM.

Sementara itu, Direktur Utama PAM Bandarmasih M Ahdiat menyampaikan kepada pelanggan dan masyarakat agar melakukan penghematan air bersih. 

Apalagi intrusi air laut sedang naik-naiknya bercampur cuaca panas ekstrem sekarang ini, tentu pemakaian air bersih harus dilakukan dengan bijak.

"Kami harap warga bisa menggunakan air bersih sebijak mungkin, jangan boros, termasuk menyiapkan penampungan jika diperlukan untuk antisipasi sewaktu-waktu apabila terjadi penurunan distribusi. Kami selalu berupaya memberikan yang terbaik agar kualitas air minum tetap sehat dan aman," tutupnya.

Baca Juga: Kabut Asap Mulai Mengancam Masyarakat di Banjarmasin 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya