Bank Dunia Berikan Rp1 Triliun untuk Normalisasi Sungai di Banjarmasin

Ada 6 sungai yang akan dinormalisasi

Banjarmasin, IDN Times - Sejumlah sungai di Kota Banjarmasin, Kalimantan Salatan (Kalsel) mendapat program perbaikan dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR melalui Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III. Program normalisasi sungai ini akan dilakukan di sejumlah tempat pada 2024.

Program tersebut merupakan proyek National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) dari Bank Dunia. Tujuannya untuk ketahanan kota terhadap ancaman banjir. Dana yang akan digunakan untuk program ini adalah Rp1 triliun.

1. PUPR siapkan 6 sungai untuk dinormalisasi

Bank Dunia Berikan Rp1 Triliun untuk Normalisasi Sungai di BanjarmasinKepala PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudamardiyah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah menyampaikan bahwa pihaknya sudah memetakan sungai yang akan digarap dari program normalisasi sungai itu.

Sungai itu seperti Sungai Veteran sepanjang 3,5 kilometer, Sungai Sutoyo S sepanjang 3,5 kilometer, Sungai A Yani dan Sungai Guring yang masuk wilayah Sungai Pekapuran dengan panjang 3,2 kilometer dan Sungai Guring sepanjng 3,8 kilometer.

Sementara untuk dana Rp1 triliun itu akan diberikan bertahap. Sebab program ini disiapkan dalam waktu 5 tahun, terhitung sejak 2023 hingga 2028.

“Ada enam sungai yang kami rencanakan untuk di normalisasi. Prosesnya pengerjaannya panjang sampai 2028 mendatang,” katanya di Banjarmasin, Sabtu (27/1/2024).

Baca Juga: Dinkes Balikpapan Screening HIV pada 20 Ribu Orang selama 2023

2. Bank dunia tak ingin proyek ada masalah

Bank Dunia Berikan Rp1 Triliun untuk Normalisasi Sungai di BanjarmasinSungai di Jalan A Yani Banjarmasin.

Ia memastikan tahun ini proyek sudah bisa berjalan. Karena pihaknya sudah menentukan titik lokasi sungai dan kesiapan administrasi agar proyek bisa berjalan lancar.

Kementerian PUPR dan Bank Dunia memberi catatan bahwa mereka tidak ingin di kemudian hari ada masalah terkait lokasi. Karena syarat kriteria proyek sangat ketat. Saat ini sedang disiapkan untuk lelang proyek untuk mendapatkan kontraktor yang tepat.

"Semua harus siap, mulai dari lahan dan administrasi. Mudahan tahun ini bisa terlaksana," ucapnya.

3. Bangun pintu air

Bank Dunia Berikan Rp1 Triliun untuk Normalisasi Sungai di BanjarmasinPintu sungai di Sungai Belasung, Banjarmasin Tengah.

Selain normalisasi sungai, dalam program NUFreP ini juga akan dibangun rumah pompa dan pintu air.  Menurut Kepala Bidang (Kabid) Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony, ada tiga titik yakni di muara Sungai Pekapuran, muara Sungai Bilu dan muara Sungai Gardu yang langsung berhubungan ke Sungai Martapura.

Kawasan itu terdapat sungai yang alirannya tersambung ke Sungai Baru, sehingga perlu dilakukan normalisasi dan pintu air. Penanganan genangan air atau banjir yang paling efektif dengan pemasangan pintu air atau bendungan untuk mengatur tinggi permukaan air.

"Kalau hanya mengeruk sungai saja masih kurang cukup, makanya perlu dibangun pintu air," tuturnya.

4. Normalisasi sungai korbankan pemukiman

Bank Dunia Berikan Rp1 Triliun untuk Normalisasi Sungai di BanjarmasinPemukiman bantaran sungai di Banjarmasin.

Normalisasi sungai tidak berjalan lancar, masyarakat Banjar memiliki budaya di bantaran sungai. Ia meyakini masyarakat memiliki sertifikat kepemilikan atau Surat Hak Guna Bangunan (SHGB). Sehingga Pemko Banjarmasin bakal menganti rugi bangunan yang terdampak sesuai perhitungan tim appraisal.

"Diperkirakan ada puluhan bangunan yang terdampak dari pembebasan lahan itu dan rencananya pembayaran pembebasan lahan itu akan dibayarkan tahun ini," tutupnya.

Baca Juga: Samarinda Kucurkan Stimulus Rp100 Juta per RT Pengembangan UMKM   

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya