Dampak Asap Kebakaran Lahan, Ribuan Anak di Banjarmasin Menderita ISPA

Ada 21 titik asap di Banjarmasin

Banjarmasin, IDN Times - Kondisi udara di Kota Banjarmasin sudah berstatus tidak sehat. Kabut asap sudah menguasai kota ini, tak heran jika penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sudah menyerang ribuan orang dewasa dan anak-anak.

Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, M Ramadhan, kasus ISPA di Banjarmasin menjadi perhatian di Banjarmasin. Datanya pun telah diterima Dinkes yang diakumulasi di semua Puskesmas di Banjarmasin. Pemicu kuat meningkatnya ISPA adalah dampak kabut kiriman kebakaran hutan dari daerah tetangga. 

1. ISPA diderita anak dan dewasa

Dampak Asap Kebakaran Lahan, Ribuan Anak di Banjarmasin Menderita ISPAAnak-anak yang rentan terkena ISPA.

Data yang diterima pihaknya di seluruh Puskesmas di Kota Banjarmasin per Juni 2023,  kasus ISPA ada 3.769. Bila dirinci penderita ISPA pada bayi sampai balita terbanyak yakni 1.064 kasus. Sisanya mulai anak-anak hingga dewasa Usia 60 tahun ke atas.

Kemudian penderita ISPA di bulan Juli mengalami kenaikan seribu lebih yakni 4.351 kasus. Dan penderita bayi dan balita tercatat ada 1.208. Kemudian untuk bulan Agustus 2023, jumlah penderita ISPA diperkirakan meningkat.

"Kasus ISPA terus meningkat, kami mengimbau agar warga tetap menjaga kesehatannya. 

Dia mengimbau agar masyarakat menggunakan masker, banyak minum air putih, mencegah asap jangan sampai masuk rumah.

"Bagi yang memiliki penyakit asma, harap menyediakan dan membawa obat yang sudah biasa diminum serta segera memeriksakan bila mengalami kekambuhan," katanya.

Baca Juga: Air Baku untuk PAM Banjarmasin Terancam Intrusi dari Laut 

2. Ada 21 titik asap di Banjarmasin

Dampak Asap Kebakaran Lahan, Ribuan Anak di Banjarmasin Menderita ISPAPenanganan kebakaran lahan di Banjarmasin.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarmasin, Husni Thamrin, tak hanya asap kiriman, setidaknya ada 21 titik asap di Kota Banjarmasin. Total lahan yang terbakar sekitar 2,26 hektare. Titik asap itu yang dideteksi sejak 26 Juni hingga 28 Agustus 2023.

Meskipun sebagian besar kebakaran ini berhasil dipadamkan dengan cepat. Namun, Husni menyebutkan potensi bahaya tetap tinggi.

"Paling banyak ada di Banjarmasin Selatan, kemudian Banjarmasin Utara. Keseluruhannya mencapai 2,26 hektare. Kita juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan sembarangan saat membakar sampah. Harap perhatikan daerah yang kering," katanya.

3. Pasien ISPA di RS

Dampak Asap Kebakaran Lahan, Ribuan Anak di Banjarmasin Menderita ISPARS Sultan Suriansyah Banjarmasin.

Direktur RSUD Sultan Suriansyah, dr M Syaukani menjelaskan, kasus ISPA pasien paling banyak ada di rumah sakitnya. Pasien ISPA yang masuk ke rumah sakit rata-rata pasien yang sudah terbilang parah. Seperti terjadinya radang paru-paru (pneumonia), di mana salah satunya disebabkan karena asap.

Bila dihitung, pasien ISPA yang menjalani rawat inap hingga sejak Juli hingga 22 Agustus ini sudah ada 35 pasien. Hampir semuanya merupakan balita.

"Usia rentan seperti bayi hingga anak-anak yang mudah terserang ISPA. Makanya pasien ISPA di RS Sultan Suriansyah hampir semunya bayi dan anak-anak," katanya.

Syaukani mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi keluar rumah jika tidak begitu penting. Apalagi yang memiliki riwayat penyakit asma. Kemudian, ia menyarankan agar warga meningkatkan imunitas seperti mengonsumsi suplemen atau menjaga pola makananan yang bergizi dan seimbang.

Baca Juga: Satpol PP Banjarmasin Amankan Sejumlah Anak Sedang Mabuk Lem

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya