Eceng Gondok Mengganggu Transportasi Sungai di Banjarmasin

Roda mesin perahu klotok terlilit eceng gondok

Banjarmasin, IDN Times - Fenomena kedatangan eceng gondok dan sampah atau yang biasa disebut pampangan kembali mengkotori Sungai Martapura di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Tak hanya itu, sampah menyebabkan terganggunya tranportasi sungai.

Pampangan datang dari arah hulu daerah tetangga Banjarmasin. Jumlahnya banyak, bahkan hampir menutupi arus sungai Martapura. Tak sedikit perahu mesin terpaksa berhenti di tengah sungai karena terjebak pampangan dan ada juga terhenti karena roda mesin terlilit eceng gondok. Selain itu, pampangan ini juga dapat merusak pemandangan sungai dan mengurangi minat wisatawan berkunjung.

1. Bersihkan pampangan dengan kapal sapu-sapu

Eceng Gondok Mengganggu Transportasi Sungai di BanjarmasinDermaga sepeda buat di bawah Jembatan Dewi Banjarmasin.

Kepala Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Hizbul Watoni menyampaikan bahwa pampangan kiriman dari daerah tetangga itu sudah terjadi tiga pekan ini. Pihaknya pun sudah melakukan upaya pembersihan menggunakan kapal sapu-sapu dan juga manual diangkut dengan perahu.

Ada pun rute pembersihan menyisir wilayah Sungai Martapura, karena pampangan yang paling banyak di sungai itu. Kemudian, pembersihan juga dilakukan bersama Balai Wilayah Sungai Kalimantan lll dan relawan di Kota Banjarmasin.

"Ya pampangan ini sudah lebih dua pekan sudah setelah hujan deras. Setiap hari selalu kami angkut dengan kapal sapu-sapu dan dibantu Balai Sungai," katanya.

Baca Juga: ASN di Banjarmasin Kompak dan Bangga Berpakaian ala Santri

2. Belum ada penanganan jangka panjang atasi pampangan

Eceng Gondok Mengganggu Transportasi Sungai di BanjarmasinPampangan mulai menumpuk di Jembatan Dewi Banjarmasin.

Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudamardiyah, menyampaikan penanganan pampangan harus dilakukan kolaborasi. Karena itu merupakan kiriman dari daerah, sedangkan Banjarmasin hanya terdampak.

Ditanya soal apakah ada penanganan jangka panjang, mengingat persoalan pampangan itu sudah terjadi bertahun-tahun tanpa ada solusi permanen dari pemerintah.

Suri menjawab, bahwa pihaknya belum ada merencanakan penanganan jangka panjang itu. Ia pun mengembalikannya lagi kepada daerah yang membiarkan pampangan mengotori sungai di Banjarmasin.

"Tidak ada jangka panjang, tapi kita lakukan pembersihan di wilayah PDU sebelum pampangan masuk lebih banyak ke kawasan perkotaan, kita harap ini menjadi tugas bersama memperhatikan lingkungan," ucapnya.

3. Klotok wisata terganggu

Eceng Gondok Mengganggu Transportasi Sungai di BanjarmasinKelotok wisata di Kota Banjarmasin.

Haji Junai, pengusaha perahu klotok wisata mengaku terganggu dengan adanya pampangan. Pasalnya, pampangan tak sesekali melilit di roda perahunya, sehingga menghambat aktivitas wisata di kota yang dijuluki Seribu Sungai ini.

Ia mengatakan pampangan itu sudah ada dalam tiga pekan terakhir ini. Jumlahnya cukup banyak, namun kebanyakan gulma eceng gondok, sehingga mudah digeser dan diangkut. Biasanya, jika musim hujan, pampangan lebih parah lagi, karena bermacam jenis sampah jadi satu dalam pampangan termasuk ranting kayu dan sampah plastik.

"Pampangan ini sangat menggangu aktivitas klotok, jumlah yang banyak sebagian besar ilung atau eceng gondok," ucapnya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik tentang Banjarmasin yang Harus Kamu Tahu

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya