Kota Banjarmasin Simulasikan Program Makan Siang Gratis ke Siswa

SDN Pengambangan 5 melarang siswa jajan sembarangan

Banjarmasin, IDN Times - Program makan siang (Maksi) gratis yang akan dijalankan oleh presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ternyata sudah diterapkan di beberapa sekolah dasar (SD) dan PAUD di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Maksi gratis ini tidak dilaksanakan setiap hari, namun dilakukan secara simulasi setiap akhir pekan dan satu kali dalam sebulan. Selain itu, sekolah-sekolah di Banjarmasin juga mengatur penyediaan jajanan sehat dan bergizi, di mana para siswa dilarang membeli jajanan sembarangan.

1. Simulasi maksi dengan biaya swadaya

Kota Banjarmasin Simulasikan Program Makan Siang Gratis ke SiswaSiswa SD di Banjarmasin persiapan makan siang.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi menyampaikan, bahwa program makan sehat yang dijalankan pihaknya belum bersentuhan langsung dengan program pemerintah pusat yang akan datang.

Namun, pihaknya telah mensimulasikan bahwa makan gratis sudah dijalankan meski hanya di hari-hari tertentu.

“Kita sudah menjalankan program makanan sehat, bukan makan siang gratis. Ini biayanya secara swadaya yang sudah kita jalankan di beberapa sekolah SD dan PAUD,” katanya.

Nuryadi juga menyatakan bahwa jika program makan siang gratis (Maksi) benar-benar dijalankan oleh pemerintah baru, pihaknya siap melaksanakan. Namun, ia menegaskan bahwa program Maksi tersebut memerlukan anggaran yang tidak sedikit.

Baca Juga: 4 Jamaah Haji Embarkasi Banjarmasin Meninggal Dunia

2. Siswa tidak boleh jajan sembarangan

Kota Banjarmasin Simulasikan Program Makan Siang Gratis ke SiswaJajanan siswa di Banjarmasin.

Kepala Sekolah SDN Pengambangan 5 Banjarmasin Wahyu Ekma Pranatalia menyampaikan, bahwa sekolahnya sangat mendukung pelaksanaan program makan siang gratis (Maksi).

"Meski memerlukan biaya besar, program ini memungkinkan anak-anak lebih terkontrol dalam asupan makanan yang dikonsumsi," ujar Wahyu.

Saat ini, pihak sekolah sudah memberlakukan aturan tentang jajanan sehat di lingkungan sekolah. Siswa hanya diperbolehkan membeli jajanan di kantin sekolah, yang menjual makanan sehat dengan harga terjangkau.

"Jajanan dan makanan di kantin kami dikontrol dengan ketat, termasuk kandungan gizinya, bahan yang digunakan, dan harga jualnya. Sekolah kami mengatur agar kantin menjual makanan yang sehat dan tidak mahal, mengingat uang saku siswa rata-rata hanya Rp5.000-10.000," tambahnya.

3. Menunggu program maksi

Kota Banjarmasin Simulasikan Program Makan Siang Gratis ke SiswaMakan siang dengan menu yang lengkap dan bergizi.

Silvi, seorang orang tua siswa, merasa nyaman dan tenang mengenai jajanan anaknya di SDN Pengambangan 5 Banjarmasin.

Menurutnya, kebijakan sekolah sudah sesuai dengan standar kesehatan. Jajanan di kantin memenuhi kebutuhan gizi, banyak pilihan, dan harganya terjangkau.

"Siswa dilarang membeli jajanan dari pedagang kaki lima, dan mereka juga diwajibkan membawa tumbler dari rumah untuk minuman," katanya.

Silvi menyatakan syukur bahwa jajanan di lingkungan sekolah anaknya diawasi dengan baik. "Sekolah punya aturan bahwa siswa tidak boleh jajan di luar sekolah, jadi kita merasa aman," tambahnya.

Terkait program makan siang gratis (Maksi), Silvi mengaku mendukung dan menunggu pelaksanaannya karena makanan gratis yang dijamin kesehatannya akan sangat bermanfaat.

Program Maksi ini dijadwalkan akan resmi dilaksanakan setelah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada Oktober mendatang. Pemerintah saat ini telah memasukkan program ini ke dalam Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RKP-RAPBN) untuk tahun 2025.

Program makan siang gratis tersebut menargetkan 82,9 juta orang miskin yang terbagi dalam tiga golongan: 74,2 juta anak sekolah, 4,3 juta santri, dan 4,4 juta ibu hamil.

Baca Juga: Kejari Lakukan Banding Vonis Kasus Penganiayaan di SMA 7 Banjarmasin

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya