Kritikan Renovasi Jembatan di Banjarmasin yang Sedot Rp11,8 Miliar 

DPRD Banjarmasin kritisi urgensi pembangunannya 

Banjarmasin, IDN Times - Pemerintah Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) berencana melakukan perawatan dan renovasi Jembatan Pasar Lama atau Jembatan 9 November. Salah satu jembatan bersejarah di Banjarmasin ini rencananya akan dipercantik dengan penampilan air mancur dan lampu hias. 

Belum juga direalisasikan, renovasi jembatan ini sudah menuai kritikan dari masyarakat mengingat alokasi anggarannya yang besar. Pemkot Banjarmasin akan mengucurkan anggaran Rp11,8 miliar guna memperindah penampilan jembatan peninggalan zaman Belanda. 

1. Percantik jembatan tidak urgen

Kritikan Renovasi Jembatan di Banjarmasin yang Sedot Rp11,8 Miliar Jembatan Pasar Lama di Banjarmasin.

Hal itu menjadi pertanyaan di masyarakat termasuk Anggota DPRD Kota Banjarmasin atas proyek milik Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin.

Proyek itu dimenangkan oleh PT Telaga Wijaya Perkasa yang memiliki target 105 hari kalender untuk diselesaikan.

Anggota DPRD Kota Banjarmasin Afrizal mempertanyakan urgensi pelaksanaan proyek renovasi jembatan bagi masyarakat secara luas. Politisi PAN ini menilai masih banyak persoalan lain yang bisa menjadi perhatian penting pemerintah daerah setempat. 

Misalnya perbaikan jalan, pembenahan drainase dan sarana umum lainnya yang jauh lebih penting.

"Kami tidak melihat sama sekali urgensinya, padahal kan masih banyak yang lebih pening ketimbang penambah aksesoris jembatan," ucapnya.

Baca Juga: 5 Benda Bersejarah di Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin 

2. Dari awal tidak ada kejelasan dari Dinas PUPR

Kritikan Renovasi Jembatan di Banjarmasin yang Sedot Rp11,8 Miliar Anggota DPRD Kota Banjarmasin, Afrizal.

Afrizal pun mempertanyakan penyematan aksesoris jembatan ini yang tidak dibahas dalam perencanaan anggaran. Karena Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Banjarmasin mengalokasikan anggaran dalam usulan perawatan. 

Dalam rencana itu banyak itemnya, pihaknya tidak mengetahui secara detail. Namun hal itu harusnya dibuka PUPR peruntukannya.

Ia pun berandai, apabila proyek percantik jembatan itu diketahui pihaknya dari awal dalam pembahasan anggaran, maka akan tegas ditolak. Karena menurut Afrizal, bahwa perawatan itu bukan untuk pembelian aksesori.

"Jika PUPR menjelaskan dari awal, tentu akan kami tolak," katanya.

3. Wakil Wali Kota Banjarmasin angkat bicara bahwa proyek telah disetujui bersama

Kritikan Renovasi Jembatan di Banjarmasin yang Sedot Rp11,8 Miliar Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarmasin Arifin Noor menjelaskan, bahwa proyek ini masuk salah satu program prioritas yakni mempercantik wajah kota. Apalagi anggaran juga sudah disetujui bersama DPRD Kota Banjarmasin.

Menurutnya, persoalan itu semestinya tidak menjadi polemik.

"Harusnya ini tidak usah berpolemik, ini kan sudah ada legal hukumnya dan dibahas bersama. Ini kan tujuannya untuk mempercantik Kota Banjarmasin," ujarnya.

Karena proyek sudah mulai berjalan, Politisi Partai PKB ini, meminta bahwa pelaksanaan agar diawasi bersama. Bagaimana pengawasan dan kepatutan dari pelaksanaan proyek apakah sudah sesuai.

Dengan anggaran Rp11,8 miliar itu, kata Arifin, sudah sesuai dengan perencanaan yakni tidak hanya aksesoris, namun pemeliharaan dan rehabilitasi jembatan lama sesuai dengan namanya.

"Nota anggarannya juga sudah sesuai, yakni pemeliharaan dan rehabilitasi. Kalau aksesoris seperti lampu itu bagiannya saja," ucapnya.

Baca Juga: Pemuda Banjarmasin Deklarasi Dukung Gibran Jadi Cawapres

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya