Lebih Dekat dengan Kak Niacika, Pendongeng yang Aktif di Banjarmasin

Warga Banjarmasin masih rutin mendongengkan anaknya

Banjarmasin, IDN Times - Ditarik 20 tahun lalu, siaran televisi maupun radio masih sering dijumpai dan didengar acara dongeng atau seni bercerita yang dinanti anak-anak kala itu. Sekarang seni dongeng tersebut seperti ditelan zaman.

Keasyikan mendengar dongeng pun sudah mulai ditinggalkan dan digantikan teknologi gadget. Padahal, pesan yang terkandung dalam dongeng banyak edukasi yang tersampaikan pada anak-anak. 

Untuk melestarikan itu, dunia juga setiap tanggal 20 Maret memperingati hari dongeng internasional, tak terkecuali di Indonesia Kalimantan Selatan, Kota Banjarmain. Di kota ini ternyata masih ada yang terus berusaha untuk melestarikan seni dongeng.

1. Kak Niacika yang hobi mendongeng karena suka anak-anak

Lebih Dekat dengan Kak Niacika, Pendongeng yang Aktif di BanjarmasinKak Niacika Penggiat dongeng di Kota Banjarmasin,

Di Kota Seribu Sungai ini memang sudah jarang ditemui acara dongeng. Senimannya juga dapat dihitung dengan jari. Namun, ternyata keberadaan penggiat dongeng ini masih bisa ditemui dan masih eksis memberikan hiburan kepada anak-anak TK maupun PAUD.

Kak Niacika, seniman dongeng asal Kota Banjarmasin ini merupakan salah satu yang hingga sekarang masih aktif mendongeng. Meskipun jarang mendapat orderan, namun dongeng baginya sayang untuk ditinggalkan.

Perempuan berusia 28 tahun ini mengaku memiliki motivasi sendiri bahwa seni dongeng adalah bagian dunianya, alasan lainnya karena ia senang dengan anak-anak. 

"Maka dengan memilih bercerita saya bisa lebih dekat dengan mereka. Saya bisa menyampaikan pesan moral kepada mereka tanpa mereka merasa digurui dan aktivitas mendongeng ini sangatlah menyenangkan bagi saya," ujarnya.

Baca Juga: Heboh! Pasangan ASN di Banjarmasin Selingkuh dan Dipergoki Suaminya

2. Orang tua diharapkan bisa mendongengkan anaknya meskipun sebentar

Lebih Dekat dengan Kak Niacika, Pendongeng yang Aktif di BanjarmasinKeceriaan siswa setelah mendapatkan cerita dongeng.

Bermain tertawa bersama adalah khas dongeng yang dibawakannya. Ia memiliki tekad bahwa dongeng harus dilestarikan. Ia pun berharap orang tua bisa meniru mendongengkan anaknya di setiap harinya, walau hanya 5 menit saja .

Kak Cika juga mengaku sebagai seniman dongeng, dirinya tidak pernah menentukan biaya bagi setiap yang mengundangnya. Baginya dongeng adalah sebuah hobinya yang memberikan hiburan.

"Harapan saya semoga dongeng lebih dibumingkan lagi. Mulai dari orang tua mendongengkan anak anak setiap hari walau hanya lima menit, baik sebelum tidur atau pun di waktu luang. Karena manfaat dongeng sangat banyak salah satunya memperkuat ikatan sosial dan keluarga," ucap seniman yang berprofesi sebagai guru TK ini.

3. Dongeng banyak mengajarkan pesan moral dan berjiwa sosial

Lebih Dekat dengan Kak Niacika, Pendongeng yang Aktif di BanjarmasinIlustrasi orang membaca dongeng (unsplash/Annie Spratt)

Kebiasaan dongeng ternyata tak ditinggalkan begitu saja. Seperti pengakuan Jumahudin, warga Banjarmasin Utara. Ayah satu anak ini mengaku sudah terbiasa memberikan dongeng kepada anaknya sebagai pengantar tidur.

Baginya, memang banyak pesan edukasi setiap dongeng yang disampaikan. Misalnya bagaimana anak diajarkan tolong menolong dan sosial lainnya. Senada juga dengan Nopri, ASN Pemko Banjarmasin satu anak ini menyampaikan bahwa manfaat dongeng sangat efektif meningkatkan moralitas anak.

Membaca cerita sebelum tidur bisa mengasah indera pendengaran si kecil. Karena untuk memahami isi dari buku yang didongengkan, ia harus mendengarkan cerita yang orangtuanya sampaikan. Sehingga, kegiatan mendongeng bisa mengasah kemampuan mendengar serta meningkatkan komunikasi yang baik antara orangtua dan anak.

Baca Juga: Harga Sembako di Banjarmasin Naik Jelang Ramadan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya