Pilihan Orang Tua di Banjarmasin, Membawa Anak Kursus Menari

Pemkot Banjarmasin gelar pelatihan menari gratis

Banjarmasin, IDN Times - Masyarakat Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan (Kalsel) menganggap seni tari menjadi alternatif yang diunggulkan oleh orang tua, daripada hanya menghabiskan waktu dengan bermain ponsel.

Bahkan, Pemerintah Kota Banjarmasin turut menyelenggarakan pelatihan tari gratis bagi anak-anak.

Seni tari di Banjarmasin dianggap memiliki peran penting dalam memperkuat identitas daerah dan sekaligus menjaga kelestarian budaya lokal dari ancaman era digitalisasi yang semakin merajalela.

1. Gelar pelatihan tari japin untuk pelajar

Pilihan Orang Tua di Banjarmasin, Membawa Anak Kursus MenariAktivitas anak dalam belajar tarian japin yang merupakan tarian khas suku banjar melayu.

Rahman Nafarin, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Pemuda Olahraga Kota Banjarmasin menegaskan, pihaknya memiliki program pelestarian kebudayaan asli Suku Banjar. Salah satunya adalah tarian japin.

Tarian japin diselenggarakan khusus untuk melatih dan memperkenalkan tari khas Melayu itu kepada generasi muda sebagai pewaris budaya. Tarian yang khas dengan iringan alat musik gambus dan rebana tersebut diadakan sekali sebulan, dengan lokasi pelatihan di Menara Pandang, Siring Tendean, Banjarmasin.

Tidak hanya itu, pihaknya juga telah menghadirkan lima orang pelatih tari profesional asal Kalsel untuk memberikan arahan yang berkualitas.

"Untuk menjaga kelestarian tarian japin, kami menyelenggarakan pelatihan setiap bulan di Menara Pandang. Kami bersyukur atas antusiasme yang ditunjukkan baik oleh anak-anak maupun orang tua yang mendukung kegiatan ini," ungkapnya.

Baca Juga: Pemkot Banjarmasin Waspada Datangnya Banjir Rob Setinggi 2,9 Meter

2. Belajar menari gratis untuk pelajar

Pilihan Orang Tua di Banjarmasin, Membawa Anak Kursus MenariProses belajar menari japin di Menara Pandang Banjarmasin.

Parin melanjutkan, bahwa pelatihan tari ini tidak dipungut biaya alias gratis. Bahkan, Pemerintah Kota Banjarmasin menyediakan makanan, minuman, dan uang jajan untuk para siswa yang mengikuti pelatihan.

Hingga saat ini, jumlah siswa yang telah mengikuti pelatihan tari mencapai 50 anak, dengan rentang usia antara 12 hingga 17 tahun. Mereka akan menjalani program pelatihan selama satu tahun penuh, sampai mereka dianggap mahir dalam menari.

Setelah mencapai tingkat keterampilan yang diinginkan, para siswa diharapkan untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dalam menari di lingkungan tempat tinggal mereka.

“Pelatihan ini kami gratiskan, dan kami memberikan program kepada siswa sampai mereka benar-benar mahir. Setelah itu, kami berharap mereka dapat mengembangkan bakat mereka lebih lanjut di lingkungan tempat tinggal mereka,” ujarnya.

"Selanjutnya, kami juga akan merencanakan program pelatihan tari lainnya, termasuk tari baksa kambang dan tarian khas Banjar lainnya, semuanya bertujuan untuk melestarikan budaya kita," tambahnya.

3. Pilih tari, tak ingin anaknya terlarut game online

Pilihan Orang Tua di Banjarmasin, Membawa Anak Kursus MenariGame online.

Ibu Fara, seorang warga Banjarbaru, rela melakukan perjalanan jauh ke Banjarmasin demi kemajuan anaknya dalam seni tari.

Menurutnya, daripada anaknya menghabiskan waktu dengan bermain game online atau aktivitas lain yang kurang bermanfaat, lebih baik mengalihkan perhatiannya ke dunia tari. Selain dapat memperkenalkan anak pada kebudayaan lokal, kegiatan tersebut juga memberikan kesempatan bagi anak untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya.

“Saya memilihkan anak saya untuk belajar menari agar mereka dapat mengenal dan menghargai kebudayaan, dan yang terpenting, mereka tidak terjerumus pada kegiatan yang kurang bermanfaat,” ungkapnya.

Baca Juga: Warga Banjarmasin Kompak Robohkan Jamban Apung di Sungai

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya