Pinjol Mahasiswa, Ini Kata Akademisi Uniska Banjarmasin

Daya tarik Pinjol yang tawarkan pinjaman instan

Banjarmasin, IDN Times - Penggunaan pinjaman online semakin meluas, tidak hanya di kalangan ibu rumah tangga atau karyawan perusahaan, tapi juga di kalangan mahasiswa. Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan hingga Juni 2023, kelompok usia 19-34 tahun merupakan kelompok terbesar yang menggunakan pinjaman online, dengan total pinjaman mencapai Rp26,87 triliun secara akumulasi.

Ironisnya, kelompok usia ini juga yang paling banyak mengalami gagal bayar, dengan total mencapai Rp763,65 miliar dalam periode yang sama.

1. Tanggapan akademisi terkait fenomena pinjol itu

Pinjol Mahasiswa, Ini Kata Akademisi Uniska BanjarmasinWakil Rektor 1 Uniska, Dr M Zainul

M Zainul, seorang akademisi dari Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Banjarmasin, mengatakan bahwa dalam era digital seperti sekarang ini, segala hal menjadi lebih mudah, termasuk dalam hal pinjaman online.

Kemudahan akses persyaratan membuat generasi Z, termasuk mahasiswa, mampu mendapatkan pinjol dengan cepat. Sebelumnya, untuk mendapatkan pinjaman, biasanya diperlukan syarat-syarat tertentu seperti penggadaian barang, sertifikat, jaminan pekerjaan, dan lain-lain. Namun, dengan pinjaman online, hanya dengan KTP dan selfie, uang bisa dicairkan bahkan lebih cepat.

"Kelebihan pinjol adalah tidak adanya jaminan yang diperlukan untuk meminjam uang. Sebagai contoh, bagi mahasiswa yang hanya mengandalkan kiriman orang tua, pinjol bisa menjadi alternatif saat mereka membutuhkan dana mendesak," ujarnya.

2. Pinjol apakah sudah sesuai dengan pendapatan

Pinjol Mahasiswa, Ini Kata Akademisi Uniska BanjarmasinPinjaman online

Namun, Zainul juga mengingatkan pentingnya menggunakan pinjaman dengan bijak. Pinjaman sebaiknya digunakan untuk hal-hal produktif dan bukan hanya untuk kebutuhan konsumtif semata.

“Pemohon harus bijak dalam mengambil keputusan, apakah pinjol sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Juga, apakah secara finansial sudah siap untuk membayar cicilan setiap bulannya,” tambahnya.

3. Cerita mahasiswa yang diteror pinjol

Seorang mahasiswa, Bakhtiar, mengaku telah menggunakan pinjaman online untuk berbagai keperluan, mulai dari berkebun hingga perbaikan rumah. Meskipun ia mampu membayar cicilan tepat waktu, ia merasa terganggu dengan seringnya penagihan dari pihak pinjol.

“Pengalaman saya dengan pinjol cukup lancar dalam hal pembayaran cicilan. Namun, penagihan yang terlalu agresif kadang membuat saya merasa terganggu,” ujarnya.

Dia juga mencatat bahwa jika ada keterlambatan pembayaran, pihak pinjol tidak ragu untuk menghubungi kerabat atau saudara si peminjam, sesuai dengan syarat yang diajukan saat mengajukan pinjaman.

Baca Juga: TPK Ganjar-Mahfud di Balikpapan Kawal Suara dari Hulu hingga Akhir

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya