Sampah dan Drainase di Banjarmasin yang Dikeluhkan Masyarakat 

Pemkot Banjarmasin dinilai tak serius tangani sampah

Banjarmasin, IDN Times - Warga Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), menekankan perlunya peningkatan dalam penanganan sampah dan sistem pembuangan air hujan di kota ini. Kondisi tersebut menjadi sorotan di beberapa titik di Banjarmasin.

Usulan untuk memperbaiki masalah sampah, drainase, dan pengerukan sungai yang dangkal diusulkan oleh masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Banjarmasin Barat.

1. Sampah meluber di jalan

Sampah dan Drainase di Banjarmasin yang Dikeluhkan Masyarakat Sampah dan genangan air bercampur di Jalan PM Noor, Banjarmasin Barat.

Terlihat jelas kondisi ini di Kelurahan Pelambuan sepanjang Jalan PM Noor. Lurah Pelambuan Junaidi menyatakan, bahwa dua titik sampah masih menumpuk di jalan hingga siang hari.

Kondisi sampah bahkan menyebabkan tumpahan di jalan jika petugas kebersihan lambat dalam pengangkutan, terutama saat musim penghujan seperti sekarang ini yang juga memicu genangan air karena kurangnya drainase.

"Di wilayah kami, masalah penumpukan sampah selalu terjadi karena pengangkutan sampah hanya dilakukan sekali sehari. Padahal masih banyak sampah yang tersisa belum terangkut," kata Junaidi.

Warga yang tidak disiplin dalam membuang sampah juga menjadi penyebab masalah ini, terkadang sampah dibuang di luar tempat pembuangan sampah (TPS).

Baca Juga: Kejari Limpahkan Berkas Kasus Penusukan Siswa SMAN 7 ke PN Banjarmasin

2. Drainase tidak berfungsi dan sungai yang dangkal

Sampah dan Drainase di Banjarmasin yang Dikeluhkan Masyarakat Drainase tidak berfungsi dengan baik di Jalan Sultan Adam Banjarmasin.

Masalah tambahan di Pelambuan adalah kurangnya sistem pembuangan air hujan, yang semakin memperburuk kondisi lingkungan di wilayah tersebut. Meskipun ada, sistem drainase tidak berfungsi dengan baik.

Kendati begitu, ada juga masalah terkait sungai yang dangkal, menyulitkan akses transportasi air seperti perahu kecil atau kelotok, terutama saat pasang surut.

“Sungai-sungai di sini juga semakin dangkal, sehingga sulit dilalui oleh perahu motor atau kelotok,” tambahnya.

3. Pengamat lingkungan minta pemda untuk serius tangani sampah

Sampah dan Drainase di Banjarmasin yang Dikeluhkan Masyarakat Hamdi, pengamat Lingkungan di Kota Banjarmasin.

Pengamat Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Hamdi menyoroti kurangnya keseriusan dalam penanganan sampah di kota tersebut. Ia telah melihat sendiri sampah yang berserakan di banyak tempat, seperti di Kampung Gedang, Belitung, dan Jalan PM Noor.

Ia juga mencatat bahwa jumlah sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Basirih Banjarmasin terus meningkat setiap tahun. Hal ini menandakan bahwa sampah dari rumah tangga tidak dikelola dengan baik dan tidak dipilah terlebih dahulu.

"Pemerintah kota belum menunjukkan keseriusan dalam menangani persoalan sampah ini, dan ini sudah menjadi masalah yang terlihat jelas di depan mata. Tidak mengherankan jika banyak warga mengeluh. Bagaimana mungkin kota ini mendapatkan penghargaan Adipura," tegasnya.

4. Wawali Banjarmasin meminta jajaran aktif kontrol di lapangan

Sampah dan Drainase di Banjarmasin yang Dikeluhkan Masyarakat Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor saat pantau lingkungan masyarakat.

Wakil Wali Kota Banjarmasin Arifin Noor mengakui adanya banyak keluhan dari para lurah terkait masalah yang berhubungan dengan masyarakat, termasuk persoalan sampah dan drainase. Dia berjanji akan segera mengambil tindakan terkait dengan masalah-masalah tersebut.

“Saya mengapresiasi aspirasi warga, dan tentu saja kami akan segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini. Kami akan meminta dinas terkait untuk meninjau langsung ke lapangan," katanya.

Baca Juga: Harmoni Etnis Tionghoa dan Suku Banjar di Banjarmasin 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya