Warga Banjar Peringati Nuzulul Quran dengan Tadarusan hingga Khatam

Ada juga yang salat malam dan berdoa

Banjarmasin, IDN Times - Malam turunnya Alquran atau Nuzulul Quran diperingati setiap tanggal 17 Ramadan. Peringatan Nuzul Quran di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) biasanya dilakukan dengan cara sederhana dan tidak ada ritual khusus.

Pada umumnya, masyarakat Banjarmasin menyambut Nuzulul Quran dengan tadarusan dan khataman Alquran bersama di masjid maupun di rumah masing-masing bersama keluarga. Hal ini dilakukan agar setiap orang dapat memaknai turunnya Alquran dengan lebih baik.

1. Anak-anak TPA tadarusan

Warga Banjar Peringati Nuzulul Quran dengan Tadarusan hingga KhatamAlquran

Ketua Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Banjarmasin, Mahalli menyampaikan bahwa ada rutinitas tahunan dalam memperingati Nuzulul Quran. Pihaknya menggelar tadarusan Alquran bersama santri Taman Pendidikan Alquran (TPA).

Teknis acaranya sederhana, misalnya para santri dan ustadnya membaca alquran secara bebas memilih juz yang diinginkan. Kemudian mendengarkan tausiah dari penceramah, doa bersama dan ditutup dengan buka puasa dan salat magrib berjemaah.

Tahun lalu, acara itu dilaksanakannya di Siring Menara Pandang. Sementara untuk peringatan Nuzulul Quram Ramadan tahun ini, pihaknya masih mempersiapkan. Mereka belum menentukan di mana dan bagaiamana konsep kegiatannya.

“Biasanya santri dan BKPRMI Banjarmasin menggelar tadarusan khataman Alquran dan buka puasa bersama. Kalau tahun ini masih kita rapatkan,” ucapnya.

Baca Juga: Dishub Banjarmasin Beri Teguran Pengelola Parkir Nakal

2. Cara Ponpes di Banjarmasin sambut Nuzulul Quran

Warga Banjar Peringati Nuzulul Quran dengan Tadarusan hingga KhatamPimpinan Ponpes Darul Ma’arif Banjarmasin, Wahyudi Ibnu Yusuf

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Maarif Banjarmasin, Wahyudi juga menyambut bahagia peringatan Nuzulul Quran. Di mana, pihaknya bersama santri pada momentum penting Kitab Suci Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW itu dilakukan dengan tadarusan hingga 30 Juz. Kemudian khataman Alquran diikuti seluruh santri ponpes.

Wahyudi mengatakan jika pihaknya tidak menggelar acara besar yang melibatkan masyarakat. Nuzulul Quran cukup diperingati bersama santrinya saja.

Baginya yang penting Alquran dibaca dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya ini merupakan cerminan muslim yang mengimani kitab suci Alquran.

“Kami Ponpes Darul Maarif, rutin memperingati Nuzulul Quran bersama santri yakni tadarus Alquran hingga khatam,” katanya.

3. Salat malam dan berdoa pada malam Nuzulul Quran

Warga Banjar Peringati Nuzulul Quran dengan Tadarusan hingga KhatamIkhrom Muftesar, ASN Pemkot Banjarmasin

Sementara itu, Ikhroom Muftesar, Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Banjarmasin ini menyampaikan bahwa dalam momentum Nuzulul Quran, ia biasanya menjalankan salat malam, tadarus dan bermunajat.

Alquran adalah teman hidupnya dan setiap hari dirinya selalu menyempatkan membaca Alquran. Ia tidak pernah lupa untuk membaca meski sedikit di tengah kesibukan pekerjaannya menjadi abdi negara.

"Alhamdulillah saya selalu membaca Alquran dan di malam Nuzulul Quran saya biasanya menjalankan salat malam, membaca Alquran dan berdoa," ucapnya.

Baca Juga: Reza Indragiri Saran Restorative Justice dalam Kasus ABH Banjarmasin

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya