Warga Banjarmasin Kompak Robohkan Jamban Apung di Sungai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarmasin, IDN Times - Satu per satu jamban apung di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) dirobohkan. Salah satunya jamban yang ada di Kelurahan Kelayan Barat, RT 7 dan 8, Banjarmasin Selatan. Jamban ini dibongkar dan dirobohkan pada Jumat (26/4/2024).
Sedikitnya ada tiga jamban yang beramai-ramai dirobohkan masyarakat sekitar bersama Forum Kota Sehat Banjarmasin, Karang Taruna Kota Banjarmasin serta Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina dan jajaran ASN Pemkot Banjarmasin.
1. Banjarmasin belum bisa disebut kota sehat
Ketua Forum Kota Sehat Banjarmasin, Drs Faturrahman menyampaikan, bahwa pembongkaran jamban dilakukan sebagai wujud kepedulian pihaknya mengentaskan kebiasaan tidak sehat yakni buang air besar sembarangan (BABS).
Sebelum dibongkar, pihaknya melakukan pendataan siapa saja warga yang tergantung dengan jamban. Kemudian dibuatkan jamban sehat di lingkungan warga yang bersangkutan. Itu juga sekaligus mengejar target Banjarmasin 80 persen Open Defikasion Free (ODF) agar layak disebut ‘kota sehat’ secara nasional.
“Alhamdulillah tadi kita bersama warga, satpol PP dan pak wali kota bersama-sama merobohkan jamban terbuka. Ya mudahan dengan ini, perlahan kasus BABS di lingkungan masyarakat teratasi untuk menuju Banjarmasin bebas ODF,” katanya.
Baca Juga: Potensi Limbah Sungai di Banjarmasin Belum Dimanfaatkan Maksimal
2. Warga diharapkan tidak lagi BABS di sungai
Fatur menyampaikan dari pembongkaran jamban itu, telah menambah ODF di Banjarmasin menjadi 48 persen. Jadi sisanya tinggal 32 persen lagi yang diharapkannya bisa diselesaikan tahun ini.
Ia pun mengajak masyarakat agar bersama-sama meninggalkan kebiasaan BABS yang dapat mencemari sungai. Solusinya adalah menggunakan septic tank yang menggunakan alat filterisasi agar tetap sehat meskipun airnya dibuang ke sungai.
“ODF Banjarmasin sudah 48 persen, saya yakin dengan kerja sama yang baik bersama warga dan pemerintah. Banjarmasin layak disebut kota sehat, karena ODF adalah tantangan tatanan sehat yang paling besar,” katannya.
3. Tahun ini 35 kelurahan deklarasikan ODF
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengapresiasi aksi yang dilakukan para relawan, FKS, Karang Taruna dan warga sekitar terhadap tiga jamban yang dirobohkan. Dengan itu upaya Pemkot Banjarmasin mengentaskan kebiasaan tak sehat itu bisa terwujud.
Ada 35 kelurahan yang dijadikan target ODF tahun ini. Sementara tahun sebelumnya telah berhasil ODF sebanyak 22 kelurahan. Sisanya akan diselesaikan tahun 2024 yakni 13 kelurahan.
“Ini upaya kita untuk Banjarmasin lebih sehat dan target setop buang air besar sembarangan. Mudahan ini terwujud sehingga sungai kita lebih bersih lagi tidak ada lagi warga yang BAB sembarangan,” katanya.
Baca Juga: Harga Bawang Merah di Banjarmasin Melambung Pascalebaran