Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu-Tempe di Balikpapan Kurangi Pekerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Melonjaknya harga kedelai beberapa pekan terakhir, membuat harga tahu dan tempe juga ikut naik di pasaran. Baik produsen maupun para pedagang banyak yang mengeluhkan kenaikan harga tersebut.
Seperti yang dirasakan Etik Trisnawati, produsen tahu dan tempe di Sumber Rejo 3, Balikpapan Tengah, Kalimantan Timur. Dia mengaku terpaksa harus mengurangi produksi agar tak merugi.
"Kita mengurangi produksi hampir 50 persen," tutur Etik, saat ditemui IDN Times di rumahnya, Rabu (6/1/2021).
1. Takaran bahan baku tempe dikurangi agar harga jual tetap sama
Biasanya Etik memproduksi tempe bisa mencapai 150 kilogram setiap hari, namun sekarang hanya 60 sampai 65 kilogram saja.
Harga tahu dan tempe yang dibuat Etik biasanya hanya Rp5.000. Namun, kenaikan harga bahan baku membuat Etik terpaksa mengurangi takaran bahan kedelai pada produknya agar harga jual tetap sama.
"Tempe itu tetap harga Rp5000 tapi dikurangi. Kalau tahu tidak dikurangi tapi harga jualnya naik menjadi Rp6000 per 10 biji," ungkap Etik.
2. Terpaksa mengurangi pekerja
Dampak lainnya yang Etik rasakan dari kenaikan harga kedelai yaitu pendapatan yang berkurang. Akibatnya, dia terpaksa harus mengurangi dua pekerjanya.
Jika situasi harga kedelai seperti ini berlanjut, tambah Etik, bisa saja nantinya ia akan kembali melakukan pengurangan karyawan.
"Karena produksinya berkurang jadi dikurangi pekerjanya. Apalagi kalau misal naik terus harganya," ucapnya.
3. Di Balikpapan naik Rp 1000
Kenaikan harga kedelai tentu saja berimbas pada harga eceran tahu dan tempe di Kota Balikpapan. Pedagang sayur keliling, Nur, mengatakan, dia menaikkan harga jual tahu dan tempe. Meski begitu, kenaikannya tidak begitu besar, Rp1000 perbungkusnya.
"Pedagang tahu sama tempe bilang kalau harga kedelainya naik ini saya ambilnya juga naik seribu tahu, tempe juga," katanya.
Untuk diketahui, sebelumnya, harga kedelai sebagai bahan baku tahu-tempe di kisaran Rp 7.500 perkilonya, namun sekarang menjadi Rp9700 per kilogram.