Curhat Mahasiswa di Hardiknas 2020, Kangen Kampus dan Kuliah di Kelas!

Walau begitu, kuliah daring juga mereka nilai ada positifnya

Jakarta, IDN Times – Pandemik COVID-19 yang tak kunjung usai termasuk di Tanah Air membuat mahasiswa terpaksa mengikuti perkuliahan dari tempat tinggal masing-masing. Kuliah daring menjadi opsi agar pendidikan dapat terus dilaksanakan.

Bagi sebagian mahasiswa, pemberlakuan kuliah daring nyatanya tak terlalu efektif alam praktiknya. Beberapa dari mereka di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2020 ini justru mengaku sudah merasa rindu dengan suasana belajar langsung di kampus.

1. Koneksi internet kerap menjadi masalah

Curhat Mahasiswa di Hardiknas 2020, Kangen Kampus dan Kuliah di Kelas!Fransiscus Ivan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Salah satu kendala yang kerap dihadapi mahasiswa dalam praktik kuliah daring adalah koneksi internet yang kerap terputus.

“Sinyalnya tuh kadang bagus, kadang juga jelek. Jadi sering kali waktu dosen mau jelasin materi, penjelasannya itu jadi keputus-putus dan jadi gak lengkap,” kata Fransiskus Ivan, mahasiswa jurusan jurnalistik dari Universitas Multimedia Nusantara saat dihubungi IDN Times pada Sabtu (2/5).

Kendala ini membuat mahasiswa terkesan lebih boros karena kerap kali harus mengisi ulang pulsa agar tetap memiliki paket data internet di ponsel mereka.

“Yang paling berasa teman-teman yang harus beli kuota. Aku juga berasa karena kuota. Berasa karena biasa di kampus ada WiFi, sedangkan di rumah harus pakai paketan,” kata Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM), Savero Aristia yang merasakan pengalaman serupa. Cerita ini disampaikan Savero saat dihubungi IDN Times pada Sabtu (2/5).

2. Tak selalu negatif, kuliah daring punya sisi positif

Curhat Mahasiswa di Hardiknas 2020, Kangen Kampus dan Kuliah di Kelas!bloomberg.com

Banyak kendala dari pemberlakuan kuliah daring. Menurut Savero dan Ivan, hal negatif lain yang dikeluhkan mahasiswa pada umumnya imbas dari pemberlakuan kuliah online adalah perkuliahan yang dipadatkan dan tugas yang menumpuk untuk dikerjakan.

Namun, tak selamanya penyelenggaraan kuliah daring dilihat dari sisi negatif.

“Hal positif selama pembelajaran online kita bisa di rumah, ketemu keluarga, menikmati waktu-waktu luang yang selama ini kita tinggalin. Bisa menikmati quality time secara optimal dalam masa karantina seperti ini dan bisa menggali potensi diri yang belum tercapai,” kata Savero.

“Hal positif menurut aku itu lebih fleksibel. Mungkin kita harus lakuin sesuatu yang urgent dan gak bisa ditinggal, jadi bisa nyambi,” kata Ivan.

Baca Juga: Kampus di Bandung Beri Uang Pulsa untuk Mahasiswa Kuliah Online

3. Bantuan yang diberikan kampus selama pemberlakuan kuliah daring

Curhat Mahasiswa di Hardiknas 2020, Kangen Kampus dan Kuliah di Kelas!Somali Breaking News

Sevaro bercerita, Fakultas Hukum UGM memberikan bantuan kepada mahasiswanya ketika menjalani kuliah daring.

“Bantuannya diberikan kepada teman-teman yang benar-benar membutuhkan dan berada di sekitar Jogja, yang gak bisa pulang kampung,” kata Savero.

“Beasiwa bidikmisi diberikan uang pulsa untuk mengganti paket internet. Soal pengembalian UKT masih dalam proses negosiasi dengan BEM,” lanjut dia.

Pemberian bantuan juga dilakukan oleh UMN dengan cara yang berbeda.

“UMN memberi bantuan berupa donasi sembako dan APD untuk yang membutuhkan. Mahasiswa bisa daftar di satu link yang dikasih lalu terdata nama-namanya lalu dibantu,” kata Ivan.

4. Mahasiswa: Rindu suasana kampus!

Curhat Mahasiswa di Hardiknas 2020, Kangen Kampus dan Kuliah di Kelas!dok.Istimewa

Alih-alih menikmati proses kuliah daring, Savero dan Ivan justru mulai merindukan suasana kampus. Mereka merasa perkuliahan secara daring justru tidak efektif dalam praktiknya.

“Sebenarnya gak efektif. Karena kendalanya itu banyak banget,” kata Savero.

“Kangen sih (suasana kampus), karena yang paling dikangenin itu sebenarnya diskusi-diskusi. Soal politik, hukum filsafat, itu paling dikangenin. Kangen juga belajar di kelas sih. Sensasinya beda,” kata Savero.

Serupa dengan Savero, Ivan juga mulai merindukan suasana kampus. Dia bahkan bercerita rindu persiapan hariannya sebelum berangkat ke kampus.

“Kangen banget Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). UKM-nya seru, sudah jadi keluarga di kampus, jadi kangen banget,” kata dia.

5. Pilih kuliah tatap muka atau kuliah daring?

Curhat Mahasiswa di Hardiknas 2020, Kangen Kampus dan Kuliah di Kelas!instagram.com/jogjaimages

Sama-sama merasakan sisi positif dan negatif dari kuliah daring, Saverodan Ivan punya jawaban berbeda ketika diminta memilih kuliah tatap muka atau kuliah daring.

“Aku prefer kuliah tatap muka. Kalau ketemu langsung, interaksi dan komunikasinya lebih nyata, lebih jelas,” kata Savero.

“Yang paling penting menangkap pelajarannya lebih jelas. Sensasinya sudah beda,” kata dia lagi.

Jawaban berbeda datang dari Ivan.

“Aku sih prefer kuliah online karena fleksibel,” jawab dia kepada IDN Times.

“Kuliah tatap muka itu lebih efektif sih. Karena gak ada hambatan signal, tapi itu kan gak terjadi terus menerus. Kalau tatap muka belum tentu saat jadwal kelas itu kita kosong, jadi malah gak kelas juga. Kalau online bisa nyambi,” jelas Ivan.

Baca Juga: Program Tugas Belajar, Kementan Gelar Kuliah Online dengan UGM dan IPB

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya