Korban Terdampak Banjir Kalsel Bertambah, Hari Ini Total 342.987 Jiwa

21 orang meninggal dunia akibat banjir di Kalimantan Selatan

Balikpapan, IDN Times – Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah, menyampaikan hingga hari keenam bencana banjir besar di Kalimantan Selatan (Kalsel), tercatat 21 orang warga meninggal dunia.

Firmansyah melaporkan, per hari Rabu (20/1/2021), sebanyak 120.284 keluarga terdampak bencana banjir dengan jumlah 342.987 orang. Dengan demikian, jumlah warga terdampak semakin bertambah. Pada Selasa kemarin, BPBD Kalsel melaporkan 342.294 orang terdampak banjir di 11 kabupaten. Sedangkan pengungsi di berbagai titik mencapai 63.608 orang. 

“Kemudian ada 66.768 rumah yang terendam dan 21 jembatan mengalami kerusakan akibat banjir bandang ini,” kata dia, saat konferensi pers yang dilakukan secara virtual, Rabu (20/1/2021).

1. Kerugian masyarakat Kalsel akibat banjir besar

Korban Terdampak Banjir Kalsel Bertambah, Hari Ini Total 342.987 JiwaPresiden Joko Widodo meninjau banjir di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021) (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Lebih rinci Firmansyah menjelaskan, masyarakat telah merasakan dampak ekonomi yang sangat parah akibat banjir bandang di Kalsel. Kata dia, total lahan pertanian yang diperkirakan akan gagal panen sebanyak 18.365 hektare. “Dibutuhkan sekitar 500 ton benih padi untuk sementara,” tambahnya.

Sementara untuk bidang perikanan, jelas dia, sekitar 64 petak kolam, 67 karamba, dan 17 sak pakan ikan rusak direndam banjir. Kemudian untuk peternakan, kerugian dirasakan peternak itik petelur, itik unggas, sapi, kambing, dan ternak lainnya.

Firmansyah belum bisa memperkirakan total kerugian masyarakat Kalsel akibat banjir terparah dalam 50 tahun terakhir ini.

2. Sebut penyebab banjir akibat curah hujan yang tinggi

Korban Terdampak Banjir Kalsel Bertambah, Hari Ini Total 342.987 JiwaIsteri dan anak Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah Kalsel evakuasi mandiri usai dilanda banjir (Walhi Kalimantan Selatan)

Brigjen Firmansyah menyebut, banjir yang saat ini terjadi di Kalsel disebabkan oleh curah hujan yang cukup deras. Selama bulan November 2020 hingga Januari 2021, kata dia, terlihat bahwa secara keseluruhan intensitas curah hujan yang mengguyur wilayah Kalsel antara menengah sampai tinggi.

“Kalau kita lihat dari data BMKG hampir secara keseluruhan yang dominan adalah warna hijau (tinggi),” ucap dia.

Hujan deras itu, tambah Firmansyah, terlihat dalam sepekan lalu, meski tiga hari belakangan cuaca cukup cerah. Namun, kata dia, pihaknya tetap waspada lantaran BMKG memprediksi potensi hujan lebat masih cukup tinggi sampai akhir Januari 2021 ini.

“Ini menjadi kendala kami kalau hujan, dan ini jadi PR tersendiri bagi kami,” kata dia.

Dia mengungkapkan, saat ini pihaknya sangat membutuhkan peralatan sepeti tenda pengungsi sebanyak 1400 unit, dapur umum dibutuhkan 80 set, dan perahu karet bermesin 96 unit. Juga bahan lain seperti makanan siap saji, susu dan telur.

3. Penanganan banjir di tengah pandemik COVID-19

Korban Terdampak Banjir Kalsel Bertambah, Hari Ini Total 342.987 JiwaPresiden Joko Widodo meninjau sungai Martapura dari jembatan Pakauman yang berada di Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Dok. Sekretariat Presiden)

Berkaitan dengan protokol kesehatan penegahan COVID-19 di tengah penanganan banjir, Firmansyah mengatakan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin agar prokes dapat tetap diterapkan oleh para pengungsi. Perlu diketahui, saat ini para pengungsi sedang diatur sesuai masukan Badan Naional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memisahkan antara laki-laki dan perempuan, usia tua dan anak-anak, atau yang memiliki komorbid sehingga tidak mudah terjangkit COVID-19.

“Tentunya ada kendala di lapangan akan kita upayakan agar protokol kesehatan berjalan semaksimal mungkin,” terangnya.

Baca Juga: Banjir di Kalsel, 342.294 Jiwa Terdampak, 21 Orang Tewas

4. Manfaatkan anggaran BTT untuk membantu korban banjir

Korban Terdampak Banjir Kalsel Bertambah, Hari Ini Total 342.987 JiwaRelawan gabungan saat membantu warga terdampak bencana banjir di Kalsel (Dok. PMI)

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kalsel M. Syaripuddin mengatakan, pada Rabu siang, pihaknya bersama dengan jajaran Pemerintah Provinsi Kalsel telah membicarakan terkait persoalan banjir di Kalsel. Dari hasil rapat tersebut, Pemprov bersama DPRD Kalsel telah menyepakati untuk menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) yang ada saat ini sebesar Rp50 Miliar untuk penanganan pascabanjir.

Anggaran tersebut, jelas Syaripuddin, awalnya disiapkan untuk penanganan COVID-19. “Sudah kita bahas tadi, pastinya kita memikirkan pasca banjir juga,” terangnya.

Baca Juga: Warga Samarinda Ramai-ramai Salurkan Bansos bagi Korban Banjir Kalsel

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya