5 Warga Binaan LPP Kelas IIA Pontianak Khatam Alquran dalam Sehari

Program khatam Alquran dari Lapas di Pontianak

Pontianak, IDN Times - Sebanyak lima orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kasus narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Pontianak khatam Al-Alquran dalam sehari. Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak, R Tarbiati mengatakan bahwa selama Ramadan, pihaknya membuat program khataman Alquran hingga hari ke-15 puasa.

“Kita punya program khatam Alquran bagi WBP di sini dan ini dilakukan hingga hari ke-15 puasa,” ungkap Tarbiati, Jumat (22/3/2024).

1. 5 WBP kasus narkoba khatam AlQuran dalam sehari

5 Warga Binaan LPP Kelas IIA Pontianak Khatam Alquran dalam SehariKakanwil Kemenkumham Kalbar, M Tito Adrianto (tengah). (IDN Times/Teri).

Pada kegiatan Safari Ramadan yang digelar LPP Pontianak ini juga menghadirkan 5 WBP yang sudah khatam Alquran dalam sehari. Kelima WBP ini terjerat kasus narkoba.

“Mereka semua adalah binaan kasus narkoba, mereka yang khatam sehari 30 juz,” kata Tarbiati.

Sebagai motivasi kepada mereka, Kalapas memberikan Alquran serta hadiah kepada mereka. Program ini diadakan supaya mereka setelah keluar dari lapas dapat menjadi pribadi yang lebih baik.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Duplikasi Jembatan Kapuas 1 Pontianak

2. Diikuti oleh 100 WBP

5 Warga Binaan LPP Kelas IIA Pontianak Khatam Alquran dalam Sehari5 Warga Binaan yang khatam Qur’an dalam sehari diberi penghargaan. (IDN Times/LPP Pontianak).

Tarbiati mengatakan, program khatam Alquran tersebut diikuti oleh sebanyak 100 WBP. Terdapat 60 WBP yang sudah mengkhatamkan Alquran sejak awal Ramadan.

“Dari 60 orang itu, ada lima WBP yang mengkhatam hanya dalam satu hari. Ada pula yang khatam hari ketiga dan kelima puasa,” sebut Tarbiati.

Tarbiati mengatakan bahwa program khataman Alquran ini akan berakhir di hari ke-15 Ramadan. Mereka yang mampu mengkhatamkan Alquran hingga batas waktu yang ditentukan akan mendapatkan penghargaan.

"Penghargaan yang akan kami berikan nanti hanya untuk motivasi. Tidak ada niat lain. Harapannya WBP semangat dan menjadi lebih baik,” lanjut Tarbiati.

3. Ada program pesantren kilat

5 Warga Binaan LPP Kelas IIA Pontianak Khatam Alquran dalam SehariKalapas Perempuan Pontianak, R Tarbiati. (IDN Times/Teri).

Tak hanya itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham) Kalimantan Barat, Muhammad Tito Adrianto mengungkapkan, selama Ramadan, dirinya memang meminta kepada seluruh kepala unit pelaksana teknis (UPT) untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan dan bermanfaat.

Tito menyebutkan, seperti program khatam Quran selama 15 Ramadan yang dilakukan di Lapas Perempuan, di Lapas dan Rutan di Kalimantan Barat juga melakukan kegiatan hal yang sama. Tidak hanya itu, terdapat kegiatan lain juga, di antaranya pesantren kilat, serta perlombaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ).

“Khusus MTQ, WBP terbaik di masing-masing UPT nantinya akan mengikuti seleksi tingkat provinsi untuk selanjutnya akan mengikuti MTQ di Jakarta,” ungkap Tito.

Dia berharap, dari kegiatan pembinaan keagamaan yang dilakukan, WBP dapat memanfaatkan waktunya selama di Lapas maupun Rutan untuk mengajarkan pengetahuan keagamaannya kepada WBP lainnya.

“Tentu harapan dari kegiatan keagamaan ini, ketika WBP keluar dapat menjadi lebih baik,” tukasnya.

Baca Juga: Intip 5 Makanan Khas Pontianak yang Diburu saat Ramadan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya