Bulog Kalbar Ungkap Harga Beras Naik tapi Stok Masih Aman

Harga beras naik karena perubahan iklim

Pontianak, IDN Times - Beras saat ini menjadi sorotan masyarakat di Indonesia, mulai dari harga beras yang meningkat, hingga ketersediaan stok beras di gudang menjadi kekhawatiran masyarakat.

Di Kalimantan Barat (Kalbar) sendiri, walaupun harganya naik, stok beras di kabupaten kota aman. Bahkan permintaan beras di Kalbar sudah meningkat sejak September 2023.

“Total yang digelontorkan sepanjang 2024 untuk beras SPHP sampai tanggal 22 Februari itu 5.350 ton dari target kita tahun 2024 yakni 25 ribu ton, jadi sudah 21,40 persen naik dari tahun lalu hanya 19 ribu ton,” ungkap Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Kalbar Dedi Aprilyadi, Jumat (23/2/2024).

1. Stok beras aman sampai Idul Fitri

Bulog Kalbar Ungkap Harga Beras Naik tapi Stok Masih AmanPemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Kalbar, Dedi Aprilyadi. (IDN Times/Teri).

Dedi memaparkan bahwa stok cadangan beras pemerintah di gudang bulog Kalbar saat ini berjumlah 7.500 ton, terbesar di wilayah kantor cabang.

Masih ada 3.000 ton dari DKI Jakarta dalam perjalanan, dan sebanyak 9.200 ton akan masuk dari Vietnam. Awal Maret di minggu pertama, stok beras akan masuk sebanyak 19.700 ton.

“Untuk kebutuhan penyaluran kita rata-rata 5 ribu ton sebulan, jadi kalau stoknya kita kuasai 19.700 ton, penyaluran kita rata-rata 5 ribu ton. Jadi kita bisa bertahan sampai 3 bulan lebih. Menjelang hari besar keagamaan, Ramadan dan Idul Fitri relatif aman di Kalbar,” paparnya.

Baca Juga: Bahan Pokok Naik, Pj Gubernur Kalbar Bagi-Bagi Sembako ke 360 PMKS

2. Pj Gubernur Kalbar bilang harga beras naik karena perubahan iklim

Bulog Kalbar Ungkap Harga Beras Naik tapi Stok Masih AmanPj Gubernur Kalbar, Harisson. (IDN Times/Istimewa).

Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson mengungkapkan harga beras naik karena iklim yang tak menentu. El Nino menyebabkan para petani gagal panen sehingga stok beras terbatas.

“Karena iklim, menyebabkan gagal panen, pengunduran masa tanam. Sehingga stok terbatas. Untuk itu lah pemerintah melakukan impor beras,” ungkap Harisson.

Perubahan iklim menjadi faktor utama melonjaknya harga beras, masa panen petani pun mundur selama 2 hingga 3 bulan. Lalu, situasi perang di belahan dunia menghambat lalu lintas pasokan bahan kebutuhan pangan.

“Situasi dunia yang perang di mana-mana, menyebabkan terhambatnya lalu lintas pasokan bahan kebutuhan pangan. Perang itu juga menyebabkan kenaikan harga BBM, yang mempengaruhi biaya angkut impor bahan pangan,” papar Harisson.

Namun sampai saat ini, pemerintah juga melakukan impor beras sehingga ketersediaan beras terjamin. Pada situasi saat ini, Harisson berharap agar tak ada spekulan yang memanfaarkan situasi ini.

“Jangan sampai ada spekulan yang memanfaatkan situasi, menahan beras di gudang mereka, sehingga ketersediaan beras di pasar berkurang,” imbuhnya.

3. Upaya pemerintah untuk stabilkan harga beras

Bulog Kalbar Ungkap Harga Beras Naik tapi Stok Masih AmanWarga berburu beras saat operasi pasar di Pontianak. (IDN Times/Teri).

Beberapa upaya yang dilakukan Pemprov Kalbar agar harga pasokan beras dapat kembali normal, hal yang dilakukan Pemprov adalah memperbanyak operasi pasar.

“Gelar pangan murah, pemberian bansos bagi masyarakat yang tidak mampu untuk mengurangi beban mereka,” sebut Harisson.

Dedi juga mengatakan, pihaknya biasanya membawa sebanyak 6 ton beras untuk memenuhi operasi pasar. Mereka juga membatasi pembeli jika peminatnya cukup tinggi.

“Operasi pasar tetap kita lakukan sepanjang tahun 2024. Biasa kita bawa 6 ton dari pagi sampai jam 12 siang selesai, kalau peminat banyak kita batasi,” ungkap Dedi.

Namun kebutuhan beras di Kalbar sampai saat ini terus meningkat, Dedi mengatakan per bulan Februari rerata kebutuhan beras 150 hingga 200 ton per hari.

“Namun kita pastikan stok beras di Kalbar sampai Idul Fitri aman, jika memang kekurangan akan kita impor lagi dari negara luar,” tukasnya.

Baca Juga: Kalbar Food Festival Resmi Dibuka, Pamerkan Masakan Lokal

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya