Kemarau di Kalbar, PMI Distribusikan 180 Liter Air Bersih

Warga sampai harus beli air galon untuk konsumsi

Pontianak, IDN Times - Memasuki musim kemarau serta meluasnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Palang Merah Indonesia Provinsi Kalimantan Barat (PMI Kalbar) menyalurkan sebanyak 180 ribu liter air bersih di wilayah Kalbar sejak awal Agustus 2023.

Ketua Penanggulangan Bencana PMI Kalbar, Asrul Putra Nanda mengatakan pihaknya akan menargetkan untuk mendistribusikan air bersih hingga 1 juta liter ke wilayah Kalbar.

“Target kami bisa menyalurkan lebih dari 1 juta liter untuk masyarakat Kalbar secara bertahap, kebutuhan sangat besar untuk air gunung, kami mungkin dengan 2 truk tangki mampunya 4 kali rate setiap hari. Kalau air PDAM dekat, bisa 8 kali sehari untuk pengantaran,” jelas Asrul, Jumat (8/9/2023).

1. PMI Kalbar salurkan 180 ribu air bersih

Kemarau di Kalbar, PMI Distribusikan 180 Liter Air BersihTim PMI Kalbar salurkan air bersih di Rasau Jaya, Kalbar. (IDN Times/PMI Kalbar).

Asrul mengatakan, sudah lebih dari 24 hari menyalurkan air bersih dan air gunung ke pemukiman warga yang kesulitan air bersih bahkan air minum. Dari data yang dirilis, per 5 September 2023 sesuai permintaan atau analisa kebutuhan, wilayah terbesar yang membutuhkan air bersih ada di daerah Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya.

“Total 180 ribu liter air terdistribusikan, menjangkau mereka dengan membawa galon, ember, maupun tampungan, begitu bahagia melihatnya. Target kami bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak musim kemarau berkepanjangan ini, bisa merasakan air yang kita bawa dan menjangkau mereka yang kesulitan air bersih, maupun air konsumsi,” papar Asrul.

PMI Kalbar belum bisa mencukupi kebutuhan air bersih secara keseluruhan, namun setiap pendistribusian air bersih minimal untuk 50 kepala keluarga (KK). Mereka berkumpul dengan membawa galon, ember, dan lain sebagainya.

“Tidak ada batasan asal mampu saja membawa. Apabila ada lebih, masuk dalam tampungan seperti drum warga. Dengan catatan warga yang belum dapat boleh mengambil di tampungan itu,” terangnya.

“Permintaan mengulang boleh, tapi setelah antrean disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lain, biasanya 1 minggu ada yang mengulang dengan catatan bukan di tampungan tapi di wadah galon ember. Untuk 1 truk tangki 5.000 liter dihabiskan dalam satu wilayah tersebut,” lanjut Asrul.

2. Selain PDAM, air bersih itu diambil dari pegunungan Toho dan Anjungan

Kemarau di Kalbar, PMI Distribusikan 180 Liter Air BersihWarga Rasau Jaya antre mengambil air bersih yang disalurkan PMI Kalbar. (IDN Times/PMI Kalbar).

Asrul menyebutkan, air bersih disalurkan dari PDAM, pegunungan Toho dan Anjungan. Mereka mengangkut air bersih dengan menggunakan truk tangki 5.000 liter.

“Saat ini kita memiliki 2 unit truk tangki yang siap siaga melayani masyarakat, selain mengisi air PDAM, truk tangki juga mengisi air dari pegunungan Toho dan Anjingan untuk di distribusikan kepada masyarakat, baik Kabupaten Kota di Kalbar yang membutuhkan air minum,” ucapnya.

Hingga saat ini, pihaknya sudah menyalurkan air bersih tersebut ke beberapa daerah seperti Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, dan saat ini dalam proses menuju Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang.

“Kami akan terus melakukan hingga musim kemarau ini selesai, kami juga akan menjangkau wilayah-wilayah yang sulit di jangkau dengan kebutuhan masyarakat,” terang Asrul.

Baca Juga: Temukan Prostitusi Anak, 3 Hotel di Pontianak Didenda Rp15 Juta

3. Kondisi jalan di Kalbar jadi kendala

Kemarau di Kalbar, PMI Distribusikan 180 Liter Air BersihPMI Kalbar angkut air bersih dengan truk 5.000 liter. (IDN Times/PMI Kalbar).

Seluruh warga yang membutuhkan air adalah mereka yang kekurangan air bersih karena musim kemarau, dan tak kunjung hujan. Sebagian besar mengatakan bahwa tampungan air minum yang biasa digunakan yaitu air hujan menipis, bahkan ada yang kosong.

Asrul mengatakan, dalam proses pendistribusian air bersih ke beberapa daerah di Kalbar, pihaknya mengalami sejumlah kesulitan. Salah satunya adalah kondisi jalan.

“Jarak pengambilan, kita ambil air di Anjungan, mengantar ke berbagai wilayah, mengejar antara waktu ke waktu untuk mencukupi, sehingga butuh kerja ektra tim di lapangan,” terangnya.

“Kondisi jalan, kita membawa truk tangki berkapasitas 5.000 liter terisi. Beberapa wilayah ada jalan yang tidak kuat beban masuk. Sehingga beberapa kali amblas, ini juga butuh banyak tenaga untuk bisa mengatasinya,” lanjut Asrul.

4. Warga yang butuhkan air bisa lapor ke Call Center PMI Kalbar

Kemarau di Kalbar, PMI Distribusikan 180 Liter Air BersihSejumlah warga Rasau Jaya, Kubu Raya antre untuk mendapatkan air bersih. (IDN Times/PMI Kalbar).

Asrul menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan satgas BPBD Provinsi Kalbar. Bahkan, kata Asrul, pihaknya juga sudah menyurati dalam hal penambahan armada BPBD untuk membawa sumber air bersih.

“Komunikasi tetap berjalan. Anggaran distribusi air bersih ini dari anggaran Penanggulangan Bencana PMI Provinsi Kalimantan Barat,” jelasnya.

Sementara itu, jika ada suatu wilayah yang mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih, warga dapat melaporkan ke call center PMI Kalbar.

“Laporan masuk Ke Call Center PMI Kalbar, karena kita membuka pengaduan kebutuhan air bersih di whatsapp, call dan SMS di 081287000060. Sehari bisa 3 hingga 4 permintaan yang masuk dari masyarakat, pondok pesantren, dan lainnya,” ucap Asrul.

Kebanyakan dari mereka yang kekurangan air bersih karena tampungan air hujannya habis. Sementara sumber mata air di dekat tempat tinggalnya juga kering.

“Kondisi wilayah terdampak lahan terbakar berjarak 500 meter hingga 1 kilometer kita distribusikan air bersih, karena memang biasanya kalo sudah lahan terbakar, akses air parit mereka disedot untuk pemadaman, dan semua serba kesulitan, kita hadir sebagai pengganti,” papar Asrul.

Dari tim yang turun di lapangan, kata dia, sudah ada sejumlah warga yang terpaksa harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Menurut tim di lapangan, sudah ada menggunakan air galon, atau air mineral untuk mencukupi kebutuhan minum, yang benar benar tampungan air hujannya kosong,” tutup Asrul.

5. Tak ada PDAM, warga beli air galon karena tampungan air hujan habis

Kemarau di Kalbar, PMI Distribusikan 180 Liter Air BersihIlustrasi galon guna ulang. Foto dok

Salah satu warga di Sekunder C, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Abdurahim mengatakan dalam beberapa hari terakhir dia terpaksa harus membeli air galon untuk konsumsi.

“Kondisi air hujan kemarin hampir susah, jadi sebagian beli. Saya sempat beli pakai galon aja. Kalau sekarang hujan ditadah kan airnya asam. Yang buat minum jadinya beli, biasanya kalau hujan ditampung airnya kita minum pakai air itu,” kata Abdurahman.

Di daerahnya masih belum ada PDAM yang masuk, sehingga kebutuhan untuk Mandi, Cuci, Kakus (MCK) biasanya dia menggunakan air hujan. Namun karena musim kemarau dan tak kunjung hujan, Abdurahman dan keluarga menggantinya dengan air sungai di Sekunder C.

“Kalau buat mandi, nyuci pakai air sungai. Kita gak ada sumur bor di sini pakai air sungai saja, air sungai ini hitam juga kondisinya, kan air hutan. PDAM belum ada di sini, belum masuk.

Belum ada bantuan dari BPBD untuk air bersih, warga sekitar ada yang menampung air bersih, tapi masih membutuhkan. Abdurahman biasanya beli air bersih satu galon dengan harga Rp3 ribu sampai Rp8 ribu. Dia membeli dari para penjual air bersih yang keliling dengan menggunakan mobil atau tosa.

Baca Juga: Sleep Call Roadshow ke Pontianak, Fajar Beberkan Sifat Rachel Vennya

Topik:

  • Linggauni
  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya