Keriang Bandong Tradisi Sambut Lailatul Qadar yang Mulai Dilupakan

Tradisi warga Pontianak sambut lailatul qadar

Pontianak, IDN Times - Selain tadarus, iktikaf, berserah diri kepada Allah, ada tradisi lain yang dilakukan warga Pontianak di Kalimantan Barat (Kalbar) menyambut malam Lailatul Qadar yakni tradisi membuat "keriang bandong".

Selain itu, keriang bandong juga merupakan tradisi warga Pontianak untuk memeriahkan bulan suci Ramadan. Namun lambat laun tradisi ini mulai ditinggalkan.

1. Makna keriang bandong

Keriang Bandong Tradisi Sambut Lailatul Qadar yang Mulai DilupakanKeriang bandong di Kabupaten Kubu Raya. (IDN Times/istimewa).

Kata keriang bandong diambil dari sejenis hewan serangga yang menyukai cahaya. Sedangkan kata bandong diambil dari kata berbondong-bondong karena kebiasaan keriang yang selalu datang berbondong-bondong mendatangi pusat cahaya.

Keriang bandong sendiri merupakan tradisi unik yakni memasang ribuan lampu-lampu berbagan bakar minyak tanah dengan sumbu di atas wadah berupa batang bambu.

Baca Juga: 5 Warga Binaan LPP Kelas IIA Pontianak Khatam Alquran dalam Sehari

2. Semarak lampu keriang menanti berkah di malam ganjil

Keriang Bandong Tradisi Sambut Lailatul Qadar yang Mulai DilupakanBMT UGT Nusantara

Namun saat ini keriang bandong agak sulit ditemukan di Pontianak, keriang bandong masih menghiasi sudut jalan di beberapa daerah di Pontianak, bahkan Kabupaten Kubu Raya.

Salah satu warga yang rutin membuat keriang bandong, Saiful menyebutkan bahwa tradisi membuat keriang bandong selain menyemarakkan bulan suci Ramadan, ini juga mengasah kreativitas anak muda.

Keriang bandong biasanya dipasang pada malam selikuran atau malam ke-21 bulan Ramadan, hingga malam ke 29 Ramadan.

Jumlah keriang bandong yang dipasang tidak sedikit, bisa mencapai ratusan hingga ribuan lampu. Cahaya-cahaya lampu minyak tanah ini menjadi semarak di saat warga muslim menanti berkah di malam ganjil di bulan Ramadan.

3. Keriang bandong mulai jarang diminati

Keriang Bandong Tradisi Sambut Lailatul Qadar yang Mulai DilupakanKeriang bandong. (IDN Times/diskominfo Sanggau).

Keriang bandong Pontianak tampaknya mulai sulit ditemukan, biasanya kita dapat melihat keriang bandong di setiap sudut jalan atau halaman rumah warga, namun saat ini sudah sangat jarang ditemukan.

Saiful mengatakan, tradisi keriang bandong semakin ditinggalkan karena warga beralih dengan lampu-lampu hias yang lebih praktis dan modern.

“Memang ini tampak mulai ditinggalkan karena orang-orang sekarang banyak beralih ke lampu-lampu hias yang lebih praktis,” ucapnya.

Terlebih harga minyak tanah dan penjualannya sudah semakin jarang ditemukan di Pontianak. Masih ada sedikit kelompok warga yang tetap mempertahankan tradisi keriang bandong ini.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Duplikasi Jembatan Kapuas 1 Pontianak

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya