Gugur di Kongo, Jenazah Serma Rama Wahyudi Diterbangkan ke Pekanbaru

Anggota pasukan pengamanan PBB itu akan dimakamkan di TMP

Pekanbaru, IDN Times - Serma Rama Wahyudi yang wafat setelah aksi penyerangan yang dilakukan Pasukan Aliansi Demokratik (ADF) di Republik Demokratik Kongo (DRC), Senin malam (22/6) rencananya akan dimakamkan di Kota Pekanbaru, Riau. Jenazah personel TNI yang tergabung dalam pasukan pemeliharaan perdamaian Indonesia PBB (MONUSCO) di Republik Demokratik Kongo tersebut, akan sampai dalam beberapa hari ke depan.

1. Akan dimakamkan di TMP

Gugur di Kongo, Jenazah Serma Rama Wahyudi Diterbangkan ke PekanbaruIDN Times/Azzis Zulkhairil

Komandan Korem (Danrem) 031 Wirabima Brigjen M Syech Ismed mengungkapkan, Serma Wahyudi bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 04 Pekanbaru di Jalan Jendral Ahmad Yani.

"Rencananya (dimakamkan) di TMP (Taman Makam Pahlawan) Pekanbaru, karena istrinya orang Pekanbaru. Yang mengurus (kepulangan jenazah) kan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI) di Jakarta," ungkapnya kepada awak media, Rabu (24/6).

Danrem belum dapat memastikan kapan jenazah akan sampai ke Riau karena pengurusan bukan dilakukan oleh Korem 031 Wirabima. "Kemungkinan beberapa hari tapi belum tahu," sebutnya.

2. Kenaikan pangkat menunggu keputusan Mabes TNI

Gugur di Kongo, Jenazah Serma Rama Wahyudi Diterbangkan ke Pekanbaruinstagram.com/riodewanto

Danrem menyebut, untuk kenaikan pangkat almarhum hingga saat ini masih menunggu keputusan dari Mabes TNI. Untuk saat ini, angkatan darat masih fokus perihal kepulangan jenazah ke tanah air.

"Kalau dari angkatan darat diusulkan ke mabes TNI, jadi kita tunggu dari Mabes TNI," sebut Danrem.

Baca Juga: Satu Anggota Pasukan Perdamaian PBB Asal RI Tewas Terbunuh di Kongo

3. Dua prajurit jadi korban dalam peristiwa serangan tersebut. Rekan Rama jadi korban luka

Gugur di Kongo, Jenazah Serma Rama Wahyudi Diterbangkan ke Pekanbaruindependent.co.uk

Selain Serma Rama Wahyudi, terdapat satu personel TNI lainnya yang mengalami luka dalam aksi pemberontak Uganda tersebut, yaitu Prt M Syafii Makbul.

Pernyataan duka disampaikan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Ia menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada almarhum atas pengabdiannya dalam menjaga kedamaian dunia dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Sementara prajurit yang mengalami luka hingga kini masih dalam perawatan tim medis. Kejadian ini tentunya sangat dikecam oleh Dewan Keamanan PBB. "DK PBB juga telah meminta otoritas Kongo untuk melakukan investigasi dan membawa pelaku ke meja pengadilan," ungkap Retno dalam keterangan tertulisnya.

4. 1.047 personel Indonesia terlibat dalam misi PBB di Republik Demokratik Kongo

Gugur di Kongo, Jenazah Serma Rama Wahyudi Diterbangkan ke PekanbaruPasukan Penjaga Perdamaian PBB / Antaranews

Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Luar Negeri, Indonesia merupakan negara ke-8 yang berkontribusi mengerahkan personel misi perdamaian PBB. Indonesia kata Retno, juga senantiasa aktf menyerukan perlunya peningkatan keamanan dan keselamatan personel misi perdamaian PBB di forum multilateral.

5. Konflik bermula dari krisis pengungsi

Gugur di Kongo, Jenazah Serma Rama Wahyudi Diterbangkan ke PekanbaruANTARA FOTO/REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

Menurut laporan dari peneliti independen, Council of Foreign Relations, konflik kekerasan di Republik Demokratik Kongo bermula dari meningkatnya pengungsi dan peristiwa yang terjadi di Rwanda pada tahun 1994 lalu. Banyaknya sumber daya mineral di negara tersebut memicu terjadinya tindak kekerasan.

Beberapa kelompok bersenjata diyakini beroperasi di bagian timur. Kelompok ini diyakini terus meneror masyarakat dan menguasai area yang tidak dijangkau pasukan pemerintah.

Akibat tindak kekerasan di sana, jutaan warga sipil mengungsi. Menurut data PBB, ada 4,5 juta yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik di Republik Demokratik Kongo. Lebih dari 800 warga Kongo lainnya terpaksa melarikan diri ke negara lain.

 

Baca Juga: Begini Kondisi Pilot Pesawat Tempur yang Jatuh di Atap Rumah Warga

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya