Balikpapan, IDN Times - Program makan bergizi gratis (MBG) di Balikpapan masih menghadapi tantangan. Dari total 10 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang ada, delapan sudah beroperasi. Sayangnya, seluruh SPPG tersebut belum memiliki sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS).
Kondisi ini semakin pelik setelah adanya instruksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Daerah diminta melakukan pengawasan ketat setiap hari terhadap dapur MBG, menyusul kasus keracunan yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Alwiati, mengakui pihaknya menghadapi beban berat. Terutama karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) untuk turun langsung sejak dini hari hingga pagi.