Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty saat rilis perkembangan COVID-19 pada 3 Juli 2020 (IDN Times/Haikal)
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty yang kerap disapa Dio mengatakan, "31 kasus terkonfirmasi positif, 11 kasus pertama kode BPN 456 sampai BPN 466 adalah hasil lanjutan swab massal Pasar Muara Rapak," ujarnya.
Selain itu, 14 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang merupakan tenaga medis RSUD Beriman Balikpapan, memiliki kode BPN 470 sampai dengan BPN 483.
Dio juga menuturkan, penambahan lainnya yakni dua pasien dari klaster Tanjung Aju Migas Kutai Kartanegara, pasien hasil tracing kontak, dan hasil swab positif pasien suspek (pasien dalam pengawasan/PDP).
Sedangkan lima pasien sembuh, yakni tiga orang dari RS Pertamina Balikpapan dan dua orang dari RS Siloam.
Hari ini juga telah dilangsungkan pemeriksaan swab yang kedua kepada para pedagang dan masyarakat di Pasar Muara Rapak Balikpapan. "Swab massal Pasar Muara Rapak ada 65 pedagang, 30 guru dari sekolah yang terinfeksi di sekitar sana dan ada 2 tracing dari pedagang sebelumnya. Total 97 (orang)," kata Dio.
Dio juga menuturkan telah terjadi kasus meninggal dunia. "Pada dini hari satu kasus meninggal dunia, probable karena hasil pemeriksaan swab belum keluar. Meninggal pada pukul 1.10 Wita di RSUD Beriman dan sudah dimakamkan sesuai protokol COVID 19," kata Dio.
Kemudian setelah jumpa pers, melalui pesan tertulis Dio menambahkan, telah terjadi kasus meninggal lainnya, yakni pedagang dari Klaster Muara Rapak.
"Telah meninggal pasien terkonfirmasi COVID-19 kode BPN 313, salah satu pedagang Pasar Tradisional Muara Rapak. Laki-laki, usia 63 tahun di RS Kanujoso, meninggal pukul 16.05 Wita," ujarnya.
Dio menjelaskan, dua kasus meninggal hari ini berasal dari Kelurahan Muara Rapak, untuk itu ia meminta warga agar lebih waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.