Balikpapan, IDN Times – Persoalan tambang ilegal dan dampaknya terhadap masyarakat serta lingkungan hidup kembali menjadi sorotan dalam audiensi Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, menyampaikan bahwa problem utama sektor pertambangan di Kaltim saat ini adalah penggunaan jalan umum untuk aktivitas hauling dan crossing tambang, serta masih banyaknya praktik pertambangan yang melanggar aturan.
"Kami banyak menerima laporan tentang tambang yang berada dekat permukiman, konflik dengan masyarakat, hingga longsor seperti yang terjadi di Desa Batuah dan Pendingin. Ini butuh solusi konkret agar Kaltim bisa lebih baik," ujar Reza dalam siaran di kanal Youtube DPR RI.