ilustrasi siswa SD mengenakan masker (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Dia pun berharap orangtua bisa mengerti kondisi COVID-19 di Samarinda. Jangan gegabah. Bila kondisi sudah membaik tentu wacana belajar tatap muka bisa diwujudkan. Misal dari zona merah ke oranye atau kuning, bahkan hijau. Tetap berharap penyebaran wabah corona segera berkurang. Data terakhir, dari sepuluh kecamatan di Samarinda, empat di antaranya zona merah yakni Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda Ulu, Samarinda Utara dan Sungai pinang.
Keempat wilayah di atas merawat lebih dari 50 kasus aktif virus corona. Sementara zona oranye, ada Samarinda Ilir dan Sambutan. Di kawasan ini ada 26-50 kasus aktif. Lalu sisanya, ada Samarinda Kota, Samarinda Seberang, Loa Janan Ilir dan Palaran itu zona kuning. Di area ini ada 1-25 kasus COVID-19. Selain itu sepanjang sembilan bulan terakhir. Tepatnya Maret-Desember 2020, sebanyak 448 anak terjangkit virus corona.
“Sekolah tatap muka ini sebenarnya tak wajib. Hanya saja jika penyebaran kasus COVID-19 sudah tekendali, pelaksanaannya bisa dilakukan. Kami juga imbau pemerintah agar tegas dengan aturan, sekarang ini protokol kesehatan sudah mulai longgar,” pungkasnya.