449 Calon Jemaah Haji Embarkasi Balikpapan Bertolak ke Tanah Suci
Balikpapan, IDN Times - Calon Jemaah Haji Kloter 1Embarkasi Balikpapan berangkat menuju ke tanah suci melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan sekitar pukul 15.15 WITA hari Jumat (19/7).
Jemaah haji berangkat ke tanah suci dengan pesawat Garuda Indonesia tipe 747 seri 400. Sebanyak 449 jemaah calon haji dan 5 pendamping mendapatkan pelayanan istimewa tahun ini.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, jemaah calon haji tak perlu lagi menanti keberangkatan di apron (landasan pesawat) ataupun menanti di bus.
Jemaah kini dari Asrama Haji langsung menuju ke ruang keberangkatan internasional. Satu persatu calon jemaah haji kloter 1 Embarkasi Balikpapan ini memasuki pesawat menggunakan fasilitas garbarata.
"Untuk proses pemberangkatan di area ruang tunggu pintu 1 Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, tidak akan tercampur dengan penumpang umum," jelas General Manager Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha.
1. Calon jemaah haji melewati alur yang sudah disiapkan
Untuk memudahkan proses calon jemaah haji menuju ke ruang tunggu di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, pihak PT Angkasa Pura I bersama stakeholder terkait membuat jalur khusus untuk dilalui oleh calon jemaah haji sejak dari turun bus hingga menuju pesawat.
"Melihat calon jemaah haji yang didominasi lansia sehingga dilakukan peningkatan pelayanan agar bisa mendapatkan fasilitas toilet, pendingin ruangan dan garbarata," jelas Farid
Penggunaan garbarata yang dilakukan oleh Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan ini juga untuk memudahkan para calon jemaah haji yang menggunakan kursi roda, sehingga lebih mudah masuk ke dalam pesawat.
"Mudah masuk pesawat, tidak lagi menggendong melalui tangga untuk naik pesawat," bebernya.
2. Baru 2 bandara yang menggunakan garbarata untuk layanan haji
Penggunaan garbarata untuk pelayanan pemberangkatan calon jemaah haji hanya ada di dua bandara di Indonesia yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
Farid mengatakan, pada pemberangkatan calon jemaah haji, PT Angkasa Pura I memastikan keamanan dan kenyamanan calon jemaah haji yakni secara langsung menggunakan akses terminal keberangkatan, ini berdasarkan evaluasi prosedur penanganan jemaah haji.
"Tidak boleh lagi ada mobil dekat pesawat, dan kita berlakukan mulai tahun ini, jadi menggunakan garbarata," ucap Farid.
Garbarata membantu jemaah terhindar dari panas dan hujan, selain itu juga agar tidak ada lagi kendaraan di dekat pesawat. Alasan lain adalah untuk memudahkan pengawasan orang-orang yang ada di luar monitor Avsec.
3. Calon jemaah haji harus mewaspadai sebaran virus meningitis
Calon jemaah haji Indonesia asal Embarkasi Balikpapan yang akan menunaikan rukun Islam yang kelima ini harus mewaspadai sebaran virus meningitis yang ada di Arab Saudi.
Petugas Karantina Kesehatan Manusia, dr. J Sembiring saat di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan mengatakan, para jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci sudah mendapatkan vaksin meningitis minimal 14 hari sebelum keberangkatan.
Vaksin ini untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap virus meningitis yang ada di Arab Saudi. Selain itu, ia mengimbau para jemaah agar tidak langsung bersentuhan dengan unta, lantaran virus meningitis tersebut berada di tubuh unta.
"Semua wajib divaksin, dari jemaah dan pendamping yang ikut ke tanah suci Mekah," jelas Sembiring.
Sembiring menambahkan, setiap jemaah sudah diberikan masker dan satu paket alat pelindung diri yang nantinya dapat digunakan di tanah suci Mekah.
Untuk menghindari virus meningitis, para jemaah harus hidup bersih selama menjalankan ibadah haji, mencuci tangan setelah beraktivitas.
Setelah kembali nantinya jemaah akan kembali dikarantina yang berguna untuk memastikan seluruh jemaah tidak terkena virus tersebut dan bisa menyebar ke yang lainnya.
" Akan kita karantina kembali di Asrama haji untuk memastikan kesehatan para jemaah yang pulang dari menunaikan ibadah haji," pungkasnya.
