Samarinda, IDN Times - Ketika sebagian warga di Kaltim bahagia karena ibu kota pindah ke Benua Etam, ironi justru terjadi di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satu daerah yang bakal menjadi pusat pembangunan ibu kota negara ini, sedang berduka karena salah satu warganya tewas di lubang bekas tambang batu bara.
Namanya Hendrik Kristiawan (25). Ia tewas tenggelam di lubang bekas tambang batu bara di Desa Beringin Agung, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Kamis pekan lalu (22/8). Hendrik semasa hidupnya adalah tulang punggung keluarga. Dia bekerja sebagai security di salah satu perusahaan sawit.
Saat ia tak bekerja atau libur, Hendrik membantu ayahnya membuat doran atau kasut. Kini peran tersebut harus dilakukan adiknya yang kedua sebagai tulang punggung bersama ayah dan ibunya.
"Kami ingin lubang tambang itu ditutup, jadi enggak ada warga lagi yang jadi korban," harap Suhendar, ayah Hendrik.
Dari hasil pantauan serta analisis lapangan oleh Tim Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim ditemukan sejumlah fakta. Berikut ulasannya.