ABK Korban Tabrakan Kapal di Sungai Mahakam Ditemukan Meninggal

Kutai Kartanegara, IDN Times - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Balikpapan menyatakan bahwa operasi SAR terhadap korban kecelakaan kapal TB Gunung Sari K8 yang tertabrak tongkang Robi 80 di perairan Pulau Yupa, Sungai Mahakam, Embalut, Kutai Kartanegara, resmi ditutup pada Minggu (13/4/2025).
Kepala Kantor SAR Balikpapan, Dody Setiawan, mengungkapkan bahwa korban atas nama Ishaq Susilo (50), ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pukul 14.45 WITA sejauh 2,7 kilometer dari lokasi kejadian ke arah hilir.
"Setelah korban berhasil ditemukan, operasi SAR kami nyatakan selesai dan ditutup. Kami sampaikan duka mendalam kepada keluarga korban dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh unsur yang terlibat dalam operasi ini," ujar Dody Setiawan.
1. Imbau kapal perhatikan aspek keselamatan
Meski cuaca cerah berawan, operasi SAR dihadapkan pada tantangan seperti luasnya area pencarian, derasnya arus sungai, serta adanya potensi ancaman binatang buas.
"Sinergi antarinstansi dan partisipasi aktif masyarakat sangat membantu kelancaran operasi ini. Ke depan, kami terus mengimbau pentingnya memperhatikan aspek keselamatan pelayaran, khususnya bagi kapal-kapal yang beroperasi di jalur sungai yang padat lalu lintas," tambah Dody.
2. Kronologis kecelakaan kapal
Sebuah insiden kecelakaan kapal terjadi di Perairan Sungai Mahakam, tepatnya di sekitar Pulau Yupa, Desa Embalut, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Kamis siang (10/4/2025) pukul 12.30 WITA. Kecelakaan ini melibatkan kapal tugboat (TB) Gunung Sari K8 dan tongkang Robi 80.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Balikpapan, Endrow Sasmita, mengungkapkan bahwa tongkang Robi 80 menabrak tugboat Gunung Sari K8 saat sedang melintas di sungai. Akibat tabrakan tersebut, tiga anak buah kapal (ABK) tugboat terlempar ke sungai
Endrow mengatakan, dua ABK atas nama Moh. Hendri dan Muh. Rizky Ramadhani berhasil menyelamatkan diri dalam insiden ini.
3. Upaya pencarian
Operasi pencarian dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari berbagai unsur. Pencarian dilakukan dengan penyisiran sepanjang radius 1 kilometer dari lokasi kejadian. Tim SAR juga menggunakan satu unit rubber boat, perlengkapan evakuasi, serta drone thermal untuk pemantauan dari udara.