Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ambruk Ditabrak Tongkang, Fender Jembatan Mahakam Segera Dibangun

Jembatan Mahakam I dipastikan aman dilintasi kendaraan. (Dok. Istimewa)

Samarinda, IDN Times - Kepastian pemasangan ulang fender pelindung Jembatan Mahakam I akhirnya terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar Komisi II DPRD Kaltim, Rabu (16/4/2025) petang.

Fender tersebut sebelumnya hilang akibat ditabrak kapal tongkang bermuatan kayu pada Februari 2025 lalu. Dalam rapat di Gedung E Kompleks DPRD Kaltim, sejumlah instansi seperti Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Dinas PUPR-Pera Kaltim, KSOP Samarinda, dan Pelindo Samarinda turut hadir membahas rencana pembangunan kembali pelindung pilar jembatan tersebut.

1. Desakan agar segera dipasang

Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, mempertanyakan klaim Pertamina soal kualitas BBM yang mereka jual. (IDN Times/Erik Alfian)

Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, menekankan pentingnya pemasangan fender secepatnya demi keamanan masyarakat yang melintas di atas jembatan.

"Jadi begini, tanpa fender masyarakat masih khawatir untuk melintas, harus ada kepastian kapan fender terpasang kembali," tegas Sabaruddin.

Ia mengingatkan bahwa tanpa pelindung, struktur jembatan rentan mengalami benturan langsung apabila terjadi insiden serupa, yang dapat berujung pada kerusakan fatal. Ia bahkan menyinggung tragedi runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara pada 2012 sebagai pelajaran penting.

“Dua bulan sudah insiden terjadi tapi belum ada tanda-tanda fender kembali dipasang, kami mendesak agar cepat dilakukan pemasangan. Kepastian sudah ada, kita kawal bersama,” tambahnya.

2. Masih tahap kajian teknis

Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio MK. (IDN Times/Erik Alfian)

Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio M.K, menjelaskan bahwa pemasangan tidak bisa dilakukan secara tergesa. Menurutnya, proses ini memerlukan kajian teknis mendalam, termasuk pengukuran kedalaman Sungai Mahakam.

"Pihak perusahaan telah menyusun kajian, mengukur kedalaman Sungai Mahakam juga," ungkap Hendro.

Dari hasil pengukuran, diketahui bahwa kedalaman air di bawah jembatan mencapai 22 meter, tetapi lapisan tanah keras yang diperlukan untuk pondasi fender baru ditemukan di kedalaman 50 meter.

Pengujian teknis yang dilakukan oleh konsultan independen dan dikoordinasikan oleh PT Pelayaran Mitra Tujuh Samudra ditargetkan selesai paling lambat Juni 2025. Setelahnya, proses konstruksi bisa dimulai dengan target penyelesaian pada Desember 2025.

Proyek ini diperkirakan menelan biaya sekitar Rp35 miliar. Penabrak memilih untuk membangun ulang fender secara langsung ketimbang menyerahkan anggaran ke pemerintah.

“Angka ini bukan nilai valid. Ada potensi biaya lebih mahal atau justru lebih rendah. Jika ternyata biayanya lebih mahal itu tanggung jawab penabrak. Kami meminta komitmen mereka untuk memasang kembali," terang Hendro.

3. Detail teknis dan mitigasi sementara

BBPJN Kaltim dan KKJTJ Kementerian PU sudah menyelesaikan pemeriksaan terhadap Jembatan Mahakam I, Samarinda. (Dok. Istimewa)

Kepala Dinas PUPR-Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, turut memaparkan hasil analisis konsultan terhadap kekuatan pilar jembatan. Berdasarkan hasil kajian, pilar ketiga memiliki kapasitas benturan maksimum 3.800 kN, dengan kecepatan arus sungai tertinggi saat banjir mencapai 3,87 knot.

"Sarannya, kecepatan kapal ketika melintas sekitar 0,5 knot karena dengan kecepatan ini, jika terjadi tabrakan, pilar masih mampu menahan benturan seberat 15 ribu DWT," jelas Nanda.

Untuk sementara, pengamanan arus lalu lintas di bawah jembatan diperkuat dengan kehadiran dua kapal tunda tambahan.

"Penambahan dua kapal tunda (assist) yang beroperasi selama fender belum terpasang juga kami telah lakukan,” kata Kepala KSOP Kelas I Samarinda, Mursidi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us