Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aksi demo emak-emak di Kantor Disdikbud Balikpapan Kaltim, Senin (21/6/2021). (IDN Times/Hilmansyah)

Balikpapan, IDN Times - Ratusan emak-emak kecewa dengan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim). Mereka berbondong-bondong mendemo Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Senin (21/6/2021). 

Emak-emak ini kompak membawa kertas karton dengan tulisan kekesalannya akan sistem penerimaan siswa baru ini. 

"Mau Masuk SMP Negeri??? Ndosah Belajar"

Spanduk karton lain pun bertuliskan nada sama tentang keluh kesah tumpahan kekecewaannya gagal dalam sistem PPDB. 

"Pendaftaran tahun ini beda dengan tahun kemarin menggunakan radius, kedatangan kita ke sini (Disdikbud) minta itu dihilangkan,” kata salah seorang orangtua siswa, Megawati yang turut hadir dalam aksi di Kantor  Disdikbud Kota Balikpapan, Senin (21/6/2021).

1. Dekat tiga sekolah tapi tidak masuk dalam pendaftaran

Aksi demo emak-emak di Kantor Disdikbud Balikpapan Kaltim. (IDN Times/Hilmansyah)

Mega mengatakan, keluarganya tinggal berdekatan dengan SMP 14, SMP 18, dan SMP 5 Balikpapan. Namun faktanya, ia mengklaim anaknya tak diterima mendaftar di tiga sekolah ini. 

“Anak saya daftar di tiga sekolah tersebut, namun namanya tidak ada dan terlempar dari daftar,”ujarnya.

Pihak Disdikbud Balikpapan, kata Mega memang berjanji akan membuka pendaftaran siswa hingga 25 Juni mendatang. Namun janji ini masih belum memenuhi harapan emak-emak. 

Mega ingin agar proses PPDB Balikpapan diulang kembali sejak dari awal. Ia berdalih jumlah kuota penerimaan siswa sudah berkurang dari semestinya. 

2. Disdikbud jawab empat tuntutan orangtua

Editorial Team

Tonton lebih seru di