Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penganiayaan (IDN Times/Esti Suryani)

Samarinda, IDN Times - Insiden lemparan nasi kota mewarnai Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Kota Samarinda, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda dan pekerja proyek pembangunan Teras Samarinda, Kamis (27/2/2025) kemarin. Video kericuhan di dalam RDP ini bahkan viral di media sosial Kota Tepian, Samarinda. 

RDP ini dilakukan untuk membahas kejelasan gaji puluhan pekerja proyek pembangunan Teras Samarinda, yang sampai saat ini belum selesai. Insiden pelemparan nasi kotak bermula saat staf Dinas PUPR menerangkan bawah pihaknya sudah beberapa kali bertemu dengan pihak Samudra Anugerah Indah Permai, selaku kontraktor pembangunan. 

Rupanya, pernyataan tersebut memantik amarah anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim. Ia merasa kesal lantaran selama ini anggota dewan tak pernah direspons jika ingin bertemu dengan pihak kontraktor. 

1. Gebrak meja lalu lempar nasi kotak

Momen saat Abdul Rohim melempar nasi kotak ke arah staf Dinas PUPR. (Dok.istimewa)

Rohim mengaku DPRD Samarinda sudah berkali-kali melakukan rapat untuk menuntaskan persoalan upah pekerja ini. Sayang, dalam rapat-rapat yang diadakan DPRD Samarinda, pihak kontraktor tak pernah menunjukkan batang hidungnya. 

"Kami sudah berkali-kali mengadakan rapat untuk membahas nasib pekerja yang belum menerima gaji, tetapi selalu sulit menemui pihak perusahaan. Kenapa justru PUPR bisa bertemu?” kata Abdul Rohim.

Situasi kian panas saat Abdul Rohim menggebrak meja dan melemparkan dua kotak makanan ke arah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PUPR, Ilham. Beruntung, nasi kotak tak mengenai Ilham. 

2. Nyaris baku hantam

Editorial Team

Tonton lebih seru di