ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Sementara itu, Ketua PSSI Kaltim, Yunus Nusi mengungkapkan, kehadiran Tim Satgas Mafia Bola Kaltim sedikit-banyaknya telah memberi perubuhan positif di dunia sepak bola. Hal ini terlihat dari jarangnya ada temuan kasus kecurangan sepak bola di Bumi Etam.
“Dan bisa kita lihat saat ini pertandingan kita sudah mulai enak dilihat. Sekarang yang jadi kendala adalah suporter. Namun, Alhamdulillah, di Kalimantan Timur hal-hal yang buruk itu tidak ada. Konsentrasi kami ada di Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI,” sambung Yunus.
Meski kejahatan sepak bola di Kaltim belum terlihat, namun lain halnya di daerah lain. Yunus mengungkapkan, ada beberapa oknum wasit di daerah Jawa terindikasi bermain curang. Namun dia tak menjelaskan indikasi kecurangan apa yang terjadi. Hanya saja oknum wasit tersebut telah dijatuhi sanksi berupa skors karena perbuatannya.
"Saat ini sanksi jika ada indikasi (kecurangan), satu musim kami parkir (berhenti sementara). Itu efek jera, jadi jangan main-main karena yang dirugikan adalah klub,” pintanya.
Ditambahkannya, saat ini PSSI juga membentuk departemen baru, yakni departemen suporter yang bertugas mengawasi suporter di setiap klub bola. Satgas mafia bola juga akan ikut bergabung di departemen suporter tersebut untuk mengawasi suporter bola.