Balikpapan, IDN Times - Pandemik COVID-19 yang saat ini merajai kehidupan masyarakat memberikan dampak buruk yang cukup besar. Tak hanya pada dunia kesehatan, pukulan hebat dari virus corona ini juga berdampak pada pendapatan negara, yang pastinya terasa hingga ke daerah.
Kota Balikpapan salah satunya. Kota damai yang terkenal dengan jargon 'layak huni' berhasil menarik perhatian dengan beberapa tempat wisata yang tak kalah indah. Tak tanggung-tanggung, setiap bulannya terlebih di hari libur lokasi wisatanya sangat padat pengunjung. Namun, dengan keadaan saat ini Pemerintah terpaksa harus membatasi seluruh kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa demi menjaga kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan Dortje Marpaung mengatakan, bahwa objek wisata yang nantinya akan dicari oleh pengunjung di masa pandemik ini yaitu dengan pola tatanan baru. Di mana pola yang diterapkan berupa clean, health, safety, dan impairment yang dapat berkelanjutan.
"Jadi Kementerian tidak menggebu-gebu terhadap jumlah pengunjung, meskipun itu penting," ujar Dortje, Selasa (15/9/2020) saat ditemui di Kantor Disporapar Kota Balikpapan.
Lanjut dia, hal yang akan diperhatikan akan lebih kepada kuantitas pengunjung agar dapat menerapkan protokol kesehatan. Tetapi tetap saja, jika ada pengunjung pihaknya akan menerapkan sistem seperti hotel, yakni occupancy rate atau tingkat hunian yang lebih tinggi dari sebelumnya.