Landmark perahu layar, jadi tanda pintu masuk Stadion Batakan di Balikpapan Timur. (IDN Times/Fatmawati)
Landmark kedua, berbentuk perahu layar, menghiasi pintu masuk Stadion Batakan. Saat ini, landmark tersebut dalam tahap penyelesaian akhir dan akan segera diresmikan.
Desain perahu layar dipilih karena Balikpapan Timur dikenal sebagai kawasan pesisir yang dihuni banyak kampung nelayan. Motif batik khas Kalimantan menghiasi layar perahu, sementara bagian bawahnya bertuliskan “Stadion Batakan.”
“Balikpapan Timur memiliki kampung nelayan, tempat lelang ikan, dan kawasan pesisir. Itulah mengapa perahu menjadi ikon yang cocok,” ujar Farid.
Landmark perahu juga mengadopsi elemen dari logo Manuntung, simbol khas Kota Balikpapan, dengan dua layar yang menggambarkan pintu gerbang Kalimantan Timur. “Selain itu, ikon ini menghidupkan semangat jargon Persiba Balikpapan, klub kebanggaan warga kota,” jelasnya.
Kedua landmark ini menjadi bagian dari program prioritas Pemkot Balikpapan pada tahun anggaran 2024. Tujuannya adalah menciptakan keindahan kota sekaligus memperkuat identitas Balikpapan sebagai pintu utama menuju IKN Nusantara.