Banjarmasin, IDN Times - Pemerintah Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) berencana menggelar skrining kanker pada siswi SD dan SMP setempat. Antisipasi secara dini ini dilakukan lewat tes urine bagi seluruh siswi SD dan SMP.
RSUD Ulin melaporkan adanya 150 kasus penyakit kanker dialami masyarakat Banjarmasin dari anak-anak hingga dewasa. Penyakit kanker serviks menjadi salah satu perhatian di Banjarmasin.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, skrining deteksi dini lazim dilakukan kota/kabupaten lain dalam antisipasi dini penyakit serius. Kota Banjarmasin sudah waktunya turut pula melakukan kebijakan serupa.
"Angka kesadaran tentang betapa pentingnya melakukan skrining atau deteksi kanker di Indonesia terbilang masih rendah. Maka dari itu skrining ini bisa kita lakukan kepada pelajar," katanya.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kalsel mengaku terinspirasi negara maju lain dalam mengantisipasi penyakit serius. Seperti dilakukan Jepang dalam mengantisipasi kanker.
Negeri Sakura melihat sistem kesehatan yang sejak dini sudah melakukan langkah antisipasi dalam mendeteksi penyakit berbahaya sedari anak-anak. "Kalau bisa dilakukan, nanti ini yang pertama kali dilakukan, semua anak sekolah SD maupun SMP dicek urinenya," katanya.
Potensi-potensi penyakit berbahaya tersebut bisa kita lacak lebih dini agar pencegahan yang dilakukan bisa lebih cepat.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin Nuryadi menambahkan, dukungan atas keinginan wali kota tersebut apalagi ke hal untuk kesehatan. Terkait rencana skrining penyakit dari tes urine ini bisa dilakukan tinggal menunggu instruksi.
Menurutnya tinggal memberikan dan menyebarkan surat undangan saja lagi kepada sekolah-sekolah. Maka hal ini akan bisa untuk dilakukan.
"Terkait ini sudah kita lakukan rapat koordinasi dengan Dinkes, terkait imunisasi dan pemberian vitamin untuk anak TK dan PAUD. Tinggal pelaksanaannya,” ucapnya.
Salah seorang orangtua siswa, Rumiah menyambut positif kebijakan pemerintah daerah dalam pencegahan penyakit kanker lewat pelaksanaan tes urine.
Dengan adanya skrining, maka dari awal risiko penyakit seperti kanker dapat segera mendapat penanganan.
"Kita menyambut positif rencana itu, karena ini demi kebaikan kesehatan yang akan datang, mudah-mudahan saja terlaksana dan anak saya tetap sehat," katanya.