Wali Kota Samarinda, Andi Harun, meninjau langsung pembongkaran bangunan di atas bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) di Jalan AM Sangaji, Kelurahan Bandara, Kamis (14/8/2025). Foto istimewa
Warsilan menjelaskan, Samarinda sangat dipengaruhi oleh DAS Karangmumus, yang merupakan bagian dari sub-DAS Makam, serta oleh DAS Karangasem dan sejumlah sungai kecil lainnya. Selain faktor hidrologi, topografi Samarinda yang datar dan berada di titik nol atau hampir sejajar dengan permukaan laut juga menjadi tantangan tersendiri.
“Ketika hujan deras terjadi bersamaan dengan pasang laut, genangan air sulit dihindari. Air baru bisa keluar setelah pasang surut, sehingga banjir bisa bertahan berjam-jam bahkan berhari-hari,” ujarnya.
Kondisi ini berbeda dengan Balikpapan, yang memiliki kemiringan lebih tinggi sehingga air lebih cepat mengalir ke laut.