Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi servis kendaraan di AHASS. (Dok. Astra Motor Kaltim)
Ilustrasi servis kendaraan di AHASS. (Dok. Astra Motor Kaltim)

Balikpapan, IDN Times – Astra Motor Kaltim I memberikan respons terkait maraknya keluhan motor Honda yang mogok setelah mengisi bahan bakar di SPBU dengan Pertamax. Pihak perusahaan mengungkapkan bahwa permasalahan motor yang mengalami brebet atau mogok dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Lana Senja Indah, Corporate Communications Astra Motor Kaltim I, menjelaskan, motor yang mogok atau mengalami brebet perlu diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.

"Kami mengimbau agar konsumen yang menghadapi masalah ini membawa kendaraannya ke AHASS terdekat untuk pemeriksaan dan penanganan yang tepat," kata Lana, Kamis (3/4/2025). 

1. Butuh pemeriksaan untuk pastikan penyebab mogok

Ilustrasi servis kendaraan di bengkel AHASS. (Dok. Astra Motor Kaltim)

Lebih lanjut, Lana menambahkan, tim teknis bersama jaringan bengkel resmi AHASS, akan melakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan penyebab masalah tersebut, apakah penyebabnya karena BBM atau karena faktor motor. 

"Sejauh ini, Astra Motor Kaltim I masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait masalah tersebut," kata Lana. 

2. Komitmen Astra Motor Kaltim

Astra Motor Kaltim I berkomitmen memberikan layanan terbaik. (Dok. Astra Motor Kaltim)

Astra Motor Kaltim I juga menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik bagi kenyamanan dan keamanan berkendara. 

"Kami senantiasa berusaha memastikan produk dan suku cadang yang kami pasarkan memiliki standar kualitas terbaik," tuturnya.

Lana meneruskan, untuk informasi lebih lanjut, konsumen dapat menghubungi layanan pelanggan Honda atau mengunjungi bengkel AHASS terdekat.

3. Mogok mendadak

Ilustrasi motor diservis. (Dok. Antara)

Sebelumnya, pada Sabtu (29/3/2025) kemarin, belasan pengendara sepeda motor mengantre di bengkel AHASS Motor, Jalan Marsma Iswahyudi, Sepinggan, Balikpapan Selatan.  Mereka mengeluhkan kondisi sepeda motor mereka setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax di salah satu SPBU Pertamina.

Salah satu pemilik motot Honda, Mawan, mengatakan kondisi motornya 'brebet' atau tersendat saat dikendarai. Brebet adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi mesin kendaraan yang tidak bisa bekerja secara maksimal.

"Saya bawa ke bengkel motor karena brebet habis isi bensin Pertamax di pom karang anyar semoga baik-baik saja nanti," ujar Mawan.

Ini pertama kalinya sepeda motornya mengalami brebet atau tersendat. Padahal dia rutin memakai BBM jenis pertamax.

4. Polisi lakukan sidak

Polres Bontang melakukan sidak di sejumlah SPBU pada Rabu (2/3/2025) kemarin. (Dok. Polres Bontang)

Maraknya kendaraan yang mogok setelah mengisi BBM jenis pertamax rupanya tak hanya terjadi di Balikpapan. Di Bontang dan Samarinda, insiden serupa juga terjadi. 

Kejadian ini membuat kepolisian turun tangan dan melakukan inspeksi mendadak di sejumlah SPBU di Kota Balikpapan dan Kota Bontang pada Rabu (2/4/2025) kemarin. 

Di Bontang, kepolisian melakukan sidak di empat SPBU. Hasilnya, polisi tak menemukan adanya indikasi pengoplosan.  Begitu juga di Balikpapan, polisi juga mengklaim kualitas BBM yang ada di sejumlah SPBU layak dan aman digunakan. 

5. Pertamina Patra Niaga merespons

Ilustrasi SPBU Pertamina. (Dok. Istimewa)

Sejak akhir Maret lalu, pengguna BBM Pertalite dan Pertamax di Kaltim banyak yang mengeluhkan kualitas BBM produksi Pertamina. Sebabnya, motor warga mendadak mogok bersamaan, dengan gejala yang sama setelah melakukan pengisian BBM di SPBU.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun, mengatakan, pihaknya sudah mengetahui adanya keluhan konsumen Pertamina, khususnya di Kota Balikpapan. Keluhan itu banyak disampaikan lewat media sosial.

Sebagai bentuk respons, Pertamina Patra Niaga sudah menerjunkan tim untuk melakukan investigasi terhadap SPBU yang ada di Balikpapan. Namun, Edi menyebut hasil investigasi masih belum bisa diumumkan dalam Waktu dekat.

"Kami belum rilis hasil investigasi karena masih terus mengumpulkan sampel BBM, begitu juga dengan pihak eksternal seperti kepolisian yang juga melakukan investigasi," kata dia.

Editorial Team

EditorLinggauni