Balikpapan, IDN Times - Pandemik COVID-19 mempengaruhi seluruh aspek kehidupan di seluruh dunia, tak terkecuali bagi Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu yang sangat terimbas pandemik adalah sektor perekonomian. Pada Triwulan III tahun 2020 jika dibandingkan dengan kinerja sampai triwulan III tahun 2019 mengalami kontraksi sebesar -4,61%.
Itu artinya telah terjadi penurunan kinerja. Terbesar, terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,48 persen, lapangan usaha pertambangan dan penggalian turun sebesar 6,69 persen dan lapangan usaha Industri pengolahan turun sebesar 5,35 persen.
Kendati begitu sebenarnya masih ada lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan, yakni usaha jasa kesehatan tumbuh sebesar 16,02%, pengadaan listrik dan gas juga tumbuh sebesar 14,84 persen dan lapangan usaha informasi dan komunikasi tumbuh sebesar 6,99 persen.
Sebagai efek domino, kondisi perekonomian ini juga berpengaruh kepada tingkat pengangguran di Kaltim. Menurut Kepala Bappeda Provinsi Kaltim, M Aswin, indikator tingkat pengangguran terbuka, pada Agustus 2020 meningkat menjadi 6,87 persen, dari 5,94 persen di tahun 2019.
"Secara absolut jumlah pengangguran terbuka di Kalimantan Timur adalah 124.880 orang," bebernya dalam Webinar Focus Group Discussion (FGD) Outlook Perekonomian Kaltim 2021 pada Sabtu (12/12/20) yang digelar oleh Majelis Rakyat Kaltim Berdaulat (MRKB).