Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
4a2c02e6-1fb1-442b-b129-99216e6424c6.jpeg
Wagub Kalbar, Krisantus Kurniawan. (IDN Times/Teri).

Pontianak, IDN Times - Baru empat hari menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalimantan Barat (Kalbar), Marjani mengundurkan diri dari jabatannya.

Marjani baru saja dilantik pada Jumat (5/12/2025) sebagai Kadisdikbud Kalbar. Isu mengundurkan diri muncul sejak Selasa (9/12/2025). Marjani disebut mengundurkan diri karena hendak cuti besar menjelang masa pensiunnya.

Marjani dijadwalkan pensiun pada April 2026, sehingga sisa masa tugasnya hanya sekitar lima bulan. Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, membenarkan kabar pengunduran diri Marjani.

“Saya dengar mundur beliau, karena sebentar lagi pensiun bulan april,” kata Krisantus, Rabu (10/12/2025).

1. Diduga Marjani tak sanggup hadapi beban

Pelantikan pejabat di lingkungan Pemprov Kalbar. (IDN Times/Istimewa).

Krisantus menduga pensiun bukan salah satu alasan Marjani mengundurkan diri. Menurutnya, Marjani tak sanggup menghadapi beban sejumlah proyek di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah berjalan sebelum dirinya menjabat.

“Dinas pendidikan cukup banyak pekerjaan atau proyek-proyek pembangunan yang harus dioertanggung jawabkan, dalam empat bulan ganti orang baru saya pikir tentu menyulitkan beliau. Saya yakin beliau menghindari masalah,” paparnya.

Dia mengaku secara pribadi memahami keputusan Marjani tersebut.

“Saya pribadi memaklumi,” tambah Krisantus

2. Krisantus sebut proses penempatan itu tak teliti

Wagub Kalbar, Krisantus Kurniawan. (IDN Times/istimewa).

Tak hanya itu, Krisantus juga menyinggung mundurnya Kadisdik adalah akibat proses penempatan pejabat yang tidak teliti dan tidak melibatkan dirinya.

Sebagai informasi, Krisantus sebelumnya sempat melayangkan protes terkait pelantikan pejabat eselon II karena tidak dilibatkan dalam proses seleksi dan penempatan. Bahkan, dia memilih tidak hadir dalam acara pelantikan tersebut.

“Makanya menyusun ini harus betul-betul dipikirkan, menepatkan seseorang itu ada kompetensi sesuai dengan oengalaman dan pengetahuan karena ini menyangkut hajat gidup orang banyak dibidang oendidikan bukan main-main tugas itu maka harus dipikirkan betul-betul,” tegasnya.

3. Sebut Wagub tak dilibatkan proses seleksi pejabat

Momen pelantikan pejabat di lingkungan Pemprov Kalbar. (IDN Times/istimewa).

Wagub Kalbar ini menilai kasus mundurnya Marjani juga dampak dari dirinya tidak dilibatkan dalam proses seleksi pejabat eselon II oleh Gubernur Kalimantan Barat, Ria Nirsan.

“Ini salah satu contoh, karena tidak dipikirkan secara matang tidak dikaji secara matang minta masukan dari semua pihak dalam rangka menempatkan para kepala dinas,” tukasnya.

Editorial Team