Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pembuatan kain batik (Pixabay.com/AnglesNViews)

Penajam, IDN Times - Batik Sekar Buen yang diproduksi di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Penajam Paser Utara (PPU), kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), menunjukkan potensi besar sebagai batik khas IKN. Dengan kualitas, motif, dan harga yang kompetitif, batik ini mampu bersaing dengan produk serupa dari luar daerah.

"Kualitas, motif, dan coraknya sangat menarik, menjadikan batik ini sebagai oleh-oleh khas bagi pengunjung IKN dan sekitarnya," ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ririn Sari Dewi saat ke Sentra Batik Sekar Buen di Waru dilaporkan Antara, Jumat (10/5/2024).

1. Promosi mutu dan keunggulan batik Sekar Buen

ilustrasi kemeja batik cowok (shoppe.co.id/Enzy Batik Official Shop)

Ririn berharap kunjungan rombongan wartawan dan peserta Familiarization Trip (Famtrip) Paradise of The East yang dia boyong dari Samarinda ke sentra batik ini dapat membantu dalam mempromosikan mutu dan keunggulan batik Sekar Buen ke berbagai penjuru, meskipun saat ini batik Sekar Buen sudah banyak diminati.

Ke depannya, diharapkan dapat dilakukan pemasaran yang lebih luas lagi agar dikenal oleh banyak orang. Salah satu cara yang diusulkan adalah melalui kolaborasi dengan pihak terkait maupun swasta, seperti memasang spanduk, banner, dan model-model iklan lainnya untuk meningkatkan jangkauan promosi.

Yuni Nurhayati Aka, pengelola Batik Sekar Buen yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa Bangun Mulya, menyatakan bahwa Batik Sekar Buen memberikan banyak peluang bagi warga produktif seperti mereka di Bangun Mulya, terutama dengan banyaknya pendatang baru yang tinggal di IKN mulai tahun ini.

2. Batik yang diproduksi PPU memiliki ciri khas dan motif tersendiri

instagram griya batik sapu jagat

Batik yang diproduksi di Kabupaten PPU memiliki ciri khas dan motif tersendiri, terutama motif rusa sumbar yang menjadi ikon Kabupaten PPU.

"Banyak variasi motif yang diproduksi, karena melibatkan berbagai perajin batik yang selalu berinovasi. Tidak hanya motif rusa sumbar, tetapi juga ada motif tanduk rusa, bunga, mangrove, dan fauna khas Kalimantan seperti burung enggang," kata Yuni.

Batik Sekar Buen sudah memiliki pangsa pasar yang stabil dan banyak diminati baik secara individu maupun dalam jumlah besar, termasuk dari berbagai instansi seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Perpustakaan dan Arsip, dan bahkan dari guru-guru SMP di PPU.

"Produknya tidak hanya diminati di tingkat lokal dan nasional, namun juga telah diekspor ke beberapa negara. Saat ini, terdapat 12 perajin yang aktif, namun jika permintaan meningkat, kami dapat melibatkan sembilan perajin tambahan untuk memenuhi permintaan pelanggan," tambahnya.

3. Harga setiap lembar kain batik bervariasi

Sumber: Dokumen Pribadi. Batik Hilma Cirebon 26 April 2024.

Terkait harga, Yuni menjelaskan bahwa harga setiap lembar batik bervariasi, mulai dari Rp250 ribu untuk batik biasa hingga Rp2,6 juta untuk batik prada atau batik emas.

"Harga batik tulis lebih tinggi karena pembuatannya lebih rumit dan memakan waktu lebih lama, berkisar antara 1-3 minggu tergantung pada tingkat kesulitan. Kami juga bekerja sama dengan desainer dari luar untuk menciptakan motif yang unik dan menarik," ungkapnya.

Untuk mendukung program pemerintah dalam transaksi digital atau pembayaran non-tunai, pihak Batik Sekar Buen sudah menggunakan QRIS, sehingga memudahkan pelanggan dalam bertransaksi.

Yuni menambahkan bahwa para perajin batik awalnya memulai produksi batik dengan menggunakan fasilitas Kantor Desa Bangun Mulya, namun sekarang telah memiliki rumah produksi sendiri dengan nama "Galeri Sekar Buen Batik Tulis Kontemporer", yang diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat dan menjadi daya tarik wisata sebagai kampung batik yang unik.

Editorial Team