Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Orangutan di Kalbar
Orangutan diselamatkan dari lokasi PETI Ketapang. (IDN Times/YARI).

Ketapang, IDN Times - Bayi orangutan bersama Randy diselamatkan oleh Balai Konservasi SumberDaya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) Seksi KonservasiWilayah (SKW) I Ketapang bersama Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI).

Bayi orangutan jantan ini diselamatkan dari warga yang memeliharanya secara ilegal di area Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Sayan, Desa Riam Dadap, Kecamatan Hulu Sungai, Ketapang, Kalimantan Barat.

Randy diperkirakan berusia sekitar dua tahun. Dia diketahui dipelihara oleh seorang penambang bernama Hendro selama kurang lebih satu bulan. Selama itu, ia ditempatkan dalam kandang sempit berukuran sekitar 120 x 50 x 50 cm dan hanya diberi makan pisang, umbut, roti, dan air putih.

1. Sempat mau dijual

Bayi orangutan diselamatkan dari lokasi PETI. (IDN Times/IAR).

Hendro mengaku menemukan bayi orangutan ini sendirian di area hutan dekat pertambangan. Dia sempat berencana menjualnya, namun setelah diberi tahu oleh warga mengenai ancaman hukum dan kewajiban menyerahkan satwa dilindungi, ia akhirnya melapor ke BKSDA dan menyerahkan Randy.

Mengingat lokasi penemuan berada di kawasan PETI, area yang kerap berpotensi menimbulkan konflik satwa akibat kerusakan habitat, BKSDA Kalbar dan YIARI segera melakukan koordinasi untuk mengevakuasi orangutan tersebut secepat mungkin.

Respons cepat ini dilakukan untuk mengurangi risiko keselamatan satwa, mengingat bayi orangutan sangat rentan terhadap stres, mal nutrisi, dan potensi penyakit menular di lingkungan tidak layak.

Pemeriksaan awal dilakukan oleh dokter hewan YIARI, drh. Ishma, yang turut serta dalam proses evakuasi. Menurut drh. Isma, kondisi umum Randy cukup stabil, namun terdapat temuan yang memerlukan perhatian.

“Secara keseluruhan Randy dalam kondisi cukup baik, tetapi kami menemukan bekas patahtulang di bagian paha kiri yang sudah mulai menyatu, kemungkinan cedera ini sudah terjadi lebih dari empat minggu. Ini menunjukkan bahwa sebelum dipelihara, ia kemungkinan mengalami kejadian traumatis yang cukup serius,” ungkapnya, Selasa (25/11/2025).

Dia juga menambahkan bahwa kondisi vital Randy seperti suhu tubuh, detak jantung, dan pernapasan berada dalam batas normal.

2. Randy akan dikarantina

Bayi orangutan diselamatkan dari penambang emas di Ketapang. (IDN Times/IAR).

Setelah evakuasi, Randy dibawa ke pusat rehabilitasi YIARI di Desa Sungai Awan Kiri untuk perawatan lebih lanjut, termasuk memeriksa kondisi paha kirinya.

Dia akan menjalani masa karantina selama delapan minggu, termasuk pemeriksaan lanjutan untuk memastikan ia tidak membawa penyakit menular yang dapat membahayakan orangutan lain di pusat rehabilitasi.

Kasus pemeliharaan ilegal satwa dilindungi masih terjadi di Kabupaten Ketapang, terutama di wilayah pedalaman. Dalam kasus pemeliharaan bayi orangutan ini, hampir bisa dipastikan induk orangutan ini sudah mati.

Di alam liar, bayi orangutan hidup bersama induknya hingga usia 6–8 tahun dan sangat bergantung pada induknya untuk bertahan hidup. Ini artinya bayi orangutan yang ditemukan sendirian, kemungkinan besar kalauinduknya sudah terbunuh.

3. Dipastikan induk orangutan ini telah dibunuh

Bayi orangutan diperiksa kesehatannya. (IDN Times/IAR).

Ketua Umum YIARI, Silverius Oscar Unggul, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kasus ini.

“Kasus seperti ini bukan hanya soal pelanggaran hukum karena memelihara satwa dilindungi. Yang jauh lebih menyedihkan adalah kenyataan bahwa hampir dapat dipastikan induk dari bayi orangutan ini telah dibunuh. Wilayah yang tertekan oleh aktivitas PETI sering kali menjadi titik rawan perburuan dan konflik satwa,” paparnya.

Dia menyebutkan, hilangnya tutupan hutan dan meningkatnya pergerakan manusia membuka peluang lebih besar bagi pemburu untuk bertemu, mengejar, dan mengambil bayi orangutan dari induknya.

“Aktivitas ilegal seperti PETI tidak hanya merusak habitat, tetapi juga memperburuk tekanan yang sudah berat terhadap populasi orangutan. Setiap kali ada kasus seperti ini, populasi orangutan di alam kehilangan dua individu sekaligus. Karena orangutan memiliki laju reproduksi yang lambat, ini merupakan pukulan serius bagi upaya konservasi jangka panjang,” katanya.

Di sisi lain, mereka juga menghargai warga yang bersedia menyerahkan Randy. Kesadaran masyarakat untuk melapor dan menyerahkan satwa dilindungi merupakan kontribusi nyata bagi upaya pelestarian orangutan.

4. Apresiasi warga telah berikan informasi

Bayi orangutan jantan ditemukan dipelihara secara ilegal. (IDN Times/IAR).

Sementara itu, Kepala BKSDA Kalimantan Barat, Murlan Dameria Pane, mengapresiasi warga yang memberikan informasi mengenai keberadaan orangutan ini.

“Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan informasi keberadaan orangutan atau satwa liar dilindungi lainnya sehingga dapat kami rescue,” tuturnya.

Murlan bilang, habitat orangutan telah terfragmentasi dan terdesak akibat berbagai aktivitas manusia sehingga diperlukan kerjasama semua pihak untuk menyelamatkan satwa liar agar dapat kita jaga kelestariannya.

“Semoga Randy yang baru berusia 2 tahun ini segera pulih kesehatan maupun traumanya sehingga dapatt imbuh dan berkembang dengan baik dan tidak ada lagi kekerasan terhadap orangutan dan satwa liar lainnya,” tukasnya.

Editorial Team