Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemik COVID-19. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Balikpapan, IDN Times - Keberadaan COVID-19 varian baru menjadi kekhawatiran masyarakat Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim). Apalagi disebut-sebut kekuatan virus tersebut melebihi Corona asal Wuhan. Bahkan ada yang bilang Vaksin Sinovac pun tak mempan melawan virus ini. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengungkapkan, varian baru COVID-19 ini adalah mutasi genetik virus COVID-19. Sejauh ini belum ditemukan di Balikpapan.

Maret lalu memang ada tim Kementerian Kesehatan melakukan pelacakan epidemiologi terhadap seorang pengusaha tenaga kerja yang kembali dari Arab Saudi.

Beberapa waktu lalu Indonesia sempat ramai dengan informasi sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang datang dari Arab Saudi.

TKI ini salah satunya diketahui pulang ke Balikpapan. "Pemeriksaan dan tracing, keluarga sampai lingkungan. Alhamdulillah hasilnya negatif," katanya. 

1. Varian COVID-19 dari India sempat heboh di Kaltim

IDN Times / Hilmansyah

Kehebohan kembali terjadi pasca tsunami COVID-19 di negara India. Kasus positif terjadi secara masif di India usai acara keagamaan. Kasus yang menonjol adalah terjadinya mutasi COVID-19 menjadi varian baru.

"Maka kami mendapat arahan pencegahan pengendalian lebih ketat. Terutama di pintu-pintu masuk," ungkap Dio Jumat (7/5/21).

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang kemudian menjadi garda terdepan mengawasi arus pendatang bersama aparat Dinkes masing-masing kota. 

Hingga berita terbaru ini, dua pekan lalu warga Samarinda sempat dihebohkan dengan adanya warga negara asing (WNA) asal India masuk di Kota Tepian, sebutan Samarinda. 

"Merupakan kru kapal. Tapi kan itu tindak lanjut dan kewenangannya ada di di Dinkes Samarinda," kata Dio, sapaan Andi Sri.

2. Sinovac disebut tak mempan, belum ada bukti Ilmiah

Editorial Team

Tonton lebih seru di