Blangko Habis, Antrean Cetak e-KTP Capai 25 Ribu Orang

Helmi menjelaskan seringnya terjadi kekosongan di Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan (Discapilduk) Kota Balikpapan diakibatkan jumlah distribusi blangko e-KTP yang dikirimkan dari pusat yang terbatas.

Dalam sekali pengiriman, pemerintah pusat hanya mengalokasikan 500 blangko e KTP. Jumlah tersebut dinilai tidak mencukupi dengan jumlah warga yang melakukan perekaman di e KTP di Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan (Discapilduk) Kota Balikpapan yang mencapai 200 sampai 300 orang per hari.

Ia menjelaskan, pihaknya telah membuat pengajuan ke pemerintah pusat untuk penambahan kembali blanko e-KTP. Namun belum ada informasi yang terkait jadwal penambahan blangko tersebut.

Kondisi ini menambah jumlah antrean pencetakan e-KTP bagi masyarakat Kota Balikpapan hingga 25 ribu lebih hingga awal Agustus ini.

Akibat belum ada kejelasan rencana pendistribusian penambahan stok blangko e-KTP dari pemerintah pusat, Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan (Discapilduk) Kota Balikpapan kembali menerapkan penggunaan surat keterangan (Suket) bagi warga yang belum menerima hasil pencetakan e-KTP.

Menurut Helmi, suket dapat dipergunakan sebagai pengganti e-KTP. Secara hukum, suket dapat dipertanggungjawabkan untuk menggantikan penggunaan e-KTP pada pengurusan administrasi baik di perbankan atau lainya.

“Secara hukum, suket sama dengan e-KTP, jadi tidak masalah,” tutur Helmi.

Selain memberlakukan suket sebagai pengganti e KTP, Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan (Discapilduk) Kota Balikpapan juga memperpanjang jadwal pengambilan e-KTP bagi warga yang telah melakukan perekaman.

“Kalau ada yang mengurus Agustus ini, maka kita kasih jadwal pengambilan agak panjang sampai Januari,” ujarnya.

Ia mengharapkan agar pemerintah pusat dapat melakukan penambahan stok blangko e-KTP pada tahun ini, sehingga daftar antrean yang sudah ada dapat dikurangi.

“Kalau informasi akan ada pengadaan e-KTP pada APBN Perubahan, mudahan bisa tahun ini,” ungkapnya.