BNNP Kaltim Gerebek Sarang Narkoba di Samarinda, 94 Orang Positif

Samarinda, IDN Times - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur mengamankan 94 orang dalam operasi penggerebekan di kawasan Jalan AM Sangaji, Samarinda, Kamis (31/7/2025) malam. Operasi ini menyasar dua lokasi di Gang 1 dan Gang 3 yang diduga menjadi titik transaksi narkoba.
Kepala Seksi Intelijen BNNP Kaltim AKP Dwi Wibowo Laksono mengatakan, penggerebekan dilakukan usai menerima banyak laporan dari masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat terkait aktivitas mencurigakan yang berlangsung hampir 24 jam di lokasi tersebut.
“Operasi berlangsung selama dua jam, dari pukul 21.00 hingga 23.00 Wita. Kami mengamankan 94 orang, tujuh di antaranya perempuan,” kata Dwi diberitakan Antara di Samarinda, Sabtu (2/8/2025).
1. Para pengedar narkoba berhasil kabur

Sebagian besar dari mereka merupakan pengguna narkoba. Mereka tetap datang ke lokasi untuk membeli barang haram itu, meski para pengedar telah lebih dulu kabur sebelum petugas tiba.
“Mereka kami amankan untuk diberikan kesadaran. Setelah dites urine, hasilnya positif. Mereka kami bawa ke klinik untuk asesmen medis, apakah perlu rawat jalan atau rawat inap,” ujarnya.
Langkah ini, kata Dwi, merupakan implementasi arahan Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom yang menekankan pendekatan rehabilitatif bagi pengguna narkoba, karena mereka juga merupakan korban.
2. Barang bukti narkoba tidak ditemukan

Sayangnya, petugas tidak menemukan barang bukti dalam operasi tersebut karena pengedar sudah lebih dulu melarikan diri. Lokasi juga diketahui memiliki sistem penjagaan berlapis dan mata-mata yang langsung menyebar informasi saat petugas mendekat.
“Baru masuk dari pinggir jalan, informasi sudah bocor. Bahkan ada yang langsung loncat ke sungai,” ungkap Dwi.
3. Komitmen dalam perang melawan narkoba

Meski begitu, BNNP Kaltim menegaskan komitmennya untuk menutup pasar-pasar narkoba di Samarinda. Keterlibatan masyarakat dinilai sangat penting agar peredaran tidak kembali terjadi.
“Kami ingin memutus pasarnya. Kalau tidak ada pembeli, penjual juga akan hilang. Jadi pembelinya yang kami sadarkan,” tegasnya.
Ia menambahkan, kawasan tersebut merupakan lokasi baru yang diduga menjadi tempat migrasi aktivitas narkoba dari wilayah lain. Penindakan cepat dilakukan agar peredaran tidak meluas.