Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas BPBD Samarinda dalam mengevakuasi warga kebanjiran, Minggu (29/8/2021). (IDN Times/Nina)
Petugas BPBD Samarinda dalam mengevakuasi warga kebanjiran, Minggu (29/8/2021). (IDN Times/Nina)

Balikpapan, IDN Times – Penanggulangan bencana masih menjadi perhatian utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim). Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi 2025 di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Jumat (22/8/2025).

1. Data, perencanaan dan pemetaan di lapangan

Sekda Kaltim, Sri Wahyuni, meminta keselamatan warga menjadi prioritas dalam kasus hauling maut di Kabupaten Paser. (IDN Times/Erik Alfian)

Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni, menegaskan BPBD tidak hanya dituntut sigap di lapangan, tetapi juga harus memiliki data, pemetaan, dan perencanaan matang.

“BPBD itu tidak hanya aktif saat penanganan bencana, tapi juga harus fokus pada pencegahan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, agar siap menghadapi potensi bencana,” kata Sri Wahyuni usai membuka rakor tersebut dalam akun IG Pemprov Kaltim.

2. BPBD Samarinda harus rutin gelar simulasi

Big Mall Samarinda di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami bencana kebakaran, Selasa (3/6/2025) dini hari. Foto BPBD Samarinda

Menurutnya, BPBD juga perlu rutin menggelar simulasi dan pelatihan siaga bencana, khususnya menghadapi bencana hidrometeorologi. Sri menilai bencana jenis ini memiliki pola siklus tahunan, lima tahunan, hingga sepuluh tahunan.

“Kalau perencanaannya jelas dan datanya bisa dipertanggungjawabkan, maka antisipasi bisa lebih efektif,” tegasnya.

3. Dukungan masyarakat dibutuhkan

Big Mall Samarinda di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami bencana kebakaran, Selasa (3/6/2025) dini hari. Foto BPBD Samarinda

Ia menambahkan, dukungan masyarakat sangat penting, salah satunya melalui pelatihan bagi Satuan Pelaksana (Satlak) di desa, kelurahan, hingga kecamatan sebagai ujung tombak penanggulangan bencana.

“Kalau pola ini berjalan baik, kinerja BPBD di masa depan akan semakin mudah,” jelas Sri.

Editorial Team