Buronan Perampokan di Kalsel Dibekuk saat Sembunyi di Penajam

Sebelumnya, tepatnya pada Selasa (15/6/2021) warga Samboja dikejutkan dengan pesan berantai melalui pesan singkat WhatsApp yang menyebutkan bahwa ada seorang buronan dari Kalsel yang kabur ke hutan Samboja.

Saat dikonfirmasi kepada Direskrimum Polda Kalsel Komisaris Besar Polisi Hendri Budiman, ia menyerahkan penanganannya pada aparat Polda Kaltim. Apalagi status yang bersangkutan memang berada dalam wilayah hukum Polda Kaltim. 

Kabid Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi Ade Yaya Suryana membenarkan seraya menambahkan, personelnya sedang mengejar buronan ini. 

“Dalam pengejaran,” tulisnya, saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp pada Rabu 16 Juni 2021 lalu. 

Rupanya, pelaku kabur ke dalam hutan karena melihat adanya penyekatan di jalan KM 38. Karena hal itu, pelaku pun lari ke dalam hutan dan meninggalkan sepeda motornya.

Lanjut Ade, pelaku merupakan buronan dari Kalsel yang sebelumnya telah melakukan pencurian di dua daerah, Kaltim dan Kalsel. Bahkan pelaku melancarkan aksinya tak sendiri. Ada beberapa orang anggota komplotannya yang dikabarkan sedang dalam pencarian pihak kepolisian.

Dirinya pun bahkan membenarkan foto yang tersebar di grup WhatsApp merupakan gambar wajah salah seorang pelaku inisial DR (29).

“Iya (foto pelaku) ada beberapa orang pelakunya. TKP Kalsel dan Kaltim,” terangnya.

Sebagai langkah antisipasi, Polda Kaltim melalui jajarannya Polsek Samboja bergerak cepat dengan menyekat simpang jalan Semoi menuju Samarinda agar pelaku tidak kabur.

Sementara informasi lainnya yang diperoleh media ini, pelaku dikabarkan kabur usai merampok di Tanah Laut Kalsel. 

Pengejaran buronan pencurian ini juga diwarnai beberapa informasi hoaks yang sampai ke telinga publik. Salah satunya penemuan mayat beberapa waktu lalu di hutan Samboja di KM 40. Terkait informasi ini, Kapolsek Samboja Inspektur Satu Adyama Baruna Pratama membantah dengan tegas.

Saat dihubungi melalui sambungan telepon, Adyama mengungkapkan, bahwa penemuan mayat yang tergantung di pohon setinggi kurang lebih dua meter di dalam hutan tersebut adalah jasad seorang petani setempat yang bunuh diri.

Kemudian, lokasi diduga jadi tempat persembunyian buronan ini juga berbeda, yakni berada di KM 38. Maka itu dia mengimbau agar masyarakat tak termakan kabar tak benar di luar sana.

“Soal baku tembak tidak benar. Pelaku tidak membawa senjata, namun suara tembakan itu memang ada tapi dari petugas sebagai peringatan. Lokasi penemuan jasad dan larinya pelaku juga berbeda,” pungkasnya.