Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Label bebas BPA (BPA Free) pada kemasan pangan (IDN Times/Istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Salah satu lembaga Amerika Serikat, Office of Environmental Health Hazard Assessment (OEHHA) atau Badan Perlindungan Lingkungan California merilis laporan “Evidence on the Carcinogenicity of Bisphenol A (BPA)”. 

Bahan kimia bisphenol A (BPA) peluruhan kemasan plastik berbahan keras (polikarbonat) yang memicu penyakit serius pada manusia. 

Ini menjadi kepedulian Dosen Bidang Ekotoksikologi/Pencemaran Perairan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Ir Ghitarina M.Sc atas kesehatan masyarakat. Ia mengingatkan tentang bahaya peluruhan zat kimia pemicu sejumlah penyakit, seperti kanker, gagal ginjal, diabetes, obesitas, kemandulan, dan lainnya. 

"Sudah banyak jurnal ilmiah yang menyampaikan soal penyakit serius disebabkan BPA," katanya kepada IDN Times, Jumat (24/3/2023). 

1. Peluruhan kemasan plastik berbahan keras

Label bebas BPA (BPA Free) pada kemasan pangan. (IDN Times/Istimewa)

Ghitarina mengatakan, BPA merupakan bahan kimia peluruhan plastik jenis polikarbonat kemasan keras pada produk makanan dan minuman. Peluruhan plastik berbahan keras ini, menurutnya adalah zat kimia BPA efeknya merusak hormone, mengganggu perkembangan otak, salah satu faktor penyebab ADHD, penyebab obesitas, gangguan ginjal, kanker, dan lainnya. 

Studi ilmiah menunjukkan BPA bisa menyerupai hormone estrogen untuk kemudian berinteraksi dengan reseptor estrogen yang mengakibatkan perubahan sel yang berkontribusi terhadap perkembangan kanker.

BPA juga bisa ditemukan di air dalam bentuk terlarut maupun koloidal.

2. Persoalan BPA menjadi isu global

Editorial Team

Tonton lebih seru di