Ilustrasi vaksin anak (Freepik)
Kadiskes juga memaparkan hasil evaluasi yang dilakukan jajarannya perihal tingginya angka kasus campak di Kalimantan Barat.
Mulai dari rendahnya cakupan imunisasi lantaran masih banyak anak yang belum mendapatkan imunisasi campak/rubella. Kemudian, kurangnya kesadaran orangtua akan pentingnya imunisasi dasar lengkap bagi anak-anaknya.
“Kemudian yang perlu menjadi sorotan adalah masih maraknya berita hoaks terkait vaksin itu sendiri. Dalam hal ini, masih beredar kabar palsu baik di media sosial maupun dikalangan masyarakat yang memengaruhi kepercayaan terhadap imunisasi,” sebutnya.
Erna menuturkan, Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, dan Kabupaten Kubu Raya menjadi 3 wilayah yang menjadi konsentrasi dalam meningkatkan cakupan imunisasi. Terlebih 3 wilayah tersebut merupakan daerah dengan temuan kasus campak/rubella tertinggi di Kalimantan Barat.
“Tentunya kita tak mengesampingkan kabupaten/kota lainnya, dan dalam hal ini kita terus dorong peningkatan cakupa imunisasinya,” tegasnya.
Lebih jauh, dirinya juga memastikan ketersediaan stok vaksin campak/rubella masih tercukupi.
“Untuk vaksin MR untuk campak/rubella masih cukup. Kita masih ada 3.640 vial, yang siap disalurkan ke Kabupaten/Kota sesuai dengan permintaan dan sasaran di tiap daerah,” tukasnya.