Endani, Politikus Partai Solidaritas Indonesia DPD Kalsel.
Masih tak jauh beda, komentar dari Endani, caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia menyatakan, biaya berpolitik itu mau tidak mau harus dikeluarkan sebagai biaya politik.
Dia pun menyampaikan, bahwa untuk sekali melakukan kunjungan ke masyarakat saja perlu merogoh isi kantong yang tak sedikit. Misalnya, setiap mengumpulkan warga paling sedikit Rp15 ribu per orangnya untuk konsumsi. Itu dikalikan jumlah berapa yang hadir.
"Artinya, mau tidak mau kita harus mengeluarkan dana. Hanya saja tergantung cara kita, kalau kita sampaikan bahwa biaya berpolitik itu variasi," katanya.
Usianya yang baru memasuki 35 tahun ini, Endani yang mencalonkan diri untuk DPRD Kalsel Dapil Banjarmasin ini ternyata memiliki misi yang tak muluk bahwa ingin membawa kesejahteraan masyarakat. Dorongan yang mendasar mengapa dirinya tertarik dengan kursi wakil rakyat itu, karena suara millennials adalah suara yang harus terwakilkan.
Oleh sebab itu, yang muda harus terlibat langsung dalam kebijakan parlemen DPRD Kalsel.
"Bagaimana suara kita bisa langsung didengar, dengan masuk di parlemen maka buah pemikiran dari yang muda bisa langsung tersampaikan. Karena kita sudah terlibat di dalamnya, ini dorongan kami," katanya.