Samarinda, IDN Times - Beasiswa bagi warga Benua Etam hadir lagi, nama program tersebut menjadi Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) serta Beasiswa Beasiswa Kaltim Stimulan.
Dua program ini bakal menjaring 11.106 pelajar. Rinciannya ialah sebanyak 2.954 ditujukan bagi pelajar kurang mampu, disabilitas, santri dan anak veteran, kemudian 6.452 bagi pelajar SD, SMP, SMA/SMK lalu ada 1.700 bagi mahasiswa. Alokasi dana untuk beasiswa ini sebesar Rp165 miliar.
Informasi yang dihimpun IDN Times, program beasiswa ini konsisten berjalan dalam satu dekade.
Walaupun demikian, nilai anggarannya berubah-ubah mengikuti kondisi keuangan daerah.
Dimulai pada 2009, Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC) menggelontorkan Rp177 miliar untuk 24.770 penerima.
Namun pada tahun berikutnya turun drastis jadi Rp72 miliar untuk 18.305 penerima. Tahun-tahun berikutnya juga demikian naik turun.
Jumlah penerima terbesar tercatat pada 2015. Saat itu, Pemprov Kaltim mengalokasikan Rp152 miliar untuk beasiswa.
Sedangkan dua tahun terakhir kepemimpinan Awang Faroek, alokasi konsisten di angka Rp40-an miliar, namun tak lagi menerima puluhan ribu pendaftar melainkan hanya 3 ribu orang.
Bila ditotal selama 10 tahun, program BKC habiskan Rp1,11 triliun untuk 205.951 penerima beasiswa.
Bagi para pelajar yang tertarik bisa mendaftar langsung di laman resmikaltimtuntas.id.
Dengan sistem dalam jaringan akan mempermudah para pendaftar. Hal ini juga bertujuan agar mahasiswa yang telah menerima beasiswa bisa terpantau pergerakannya. Dari akun tersebut nantinya akan terkoneksi dengan sistem di kampus tempat mahasiswa tersebut berkuliah.
“Jadi bila mengalami kendala nilai, bisa diketahui lewat akun yang dibuat,” ucap Ketua Badan Pengelola Program Beasiswa Kaltim Tuntas, Iman Hidayat saat ditemui usai peluncuran Beasiswa Kaltim Tuntas, Senin (16/9).
Lebih lanjut, kata dia, pendaftaran online atau dalam jaringan (daring) juga dibuat demi menghindari penyelewengan sehingga lebih transparan dan tepat sasaran.
Dengan demikian, penerima beasiswa mesti menaati peraturan berlaku yang ditentukan oleh Badan Pengelola Program BKT. Misalnya mahasiswa S-1, harus menuntaskan pendidikan maksimal empat tahun.
“Penerima juga tidak diperkenankan punya nilai akademik yang buruk selama menempuh pendidikan,” tegas Iman.
Pendaftaran beasiswa dibuka 16 - 29 September. Dilanjutkan verifikasi pada 30 September sampai 5 Oktober 2019. Sedangkan penetapan berlangsung 7 hingga 11 Oktober 2019. Pengumuman para penerima beasiswa 14 - 18 Oktober 2019. Pencairan dilakukan 4-18 November 2019. Kendati demikian, jadwal tersebut masih bersifat sementara.
“Kuoatanya ada 11.106. Jadi silakan mendaftar,” kata Iman.
Lebih lanjut dia menerangkan, bila biaya yang akan diberikan kepada calon penerima Beasiswa Kaltim Tuntas, akan disesuaikan dengan biaya per semester di setiap universitas hingga jurusan diambil.
Di dalam sistem baru ini, dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, kategori umum yang dibagi menjadi dua, yakni dari nilai prestasi akademik, dan non akademik. Kemudian yang kedua, kategori kerja sama yang biasanya dilakukan pemerintah terhadap pihak asing. Semisal di Eropa dan Australia. Seperti beasiswa program kerja sama sebelumnya untuk mahasiswa perkeretaapian di Rusia.
“Semua kerja sama itu dilanjutkan dan diselesaikan pembayarannya tahun ini,” kata Iman.
Lalu yang terakhir, imbuh dia, ialah kategori khusus. Program ini diberikan kepada anak cucu veteran, anak korban KDRT, dan yang terhitung sebagai keluarga miskin serta warga yang berasal dari pedalaman dengan kategori tertinggal, terdepan, dan terluar atau disebut 3T, juga untuk hafiz Alquran.
"Tetap harus ada standar nilai yang ditentukan. Jadi nilainya harus tinggi," tegasnya.
Sementara Beasiswa Kaltim Stimulan, diberikan kepada siswa SD, SMP, SMA, hingga universitas. Khusus penerima beasiswa ini, harus melakukan registrasi ulang setiap tahun.
"Khusus Beasiswa Kaltim Stimulan hanya memiliki dua kategori. Yakni umum dan khusus. Hanya saja tidak ada kategori kerja sama," pungkasnya.