Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud. (Dok. Pemprov Kaltim)
Gubernur menjelaskan, APBD ibarat “kaki” pemerintah daerah, yang menopang seluruh kegiatan pembangunan. APBD bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan TKD. Ia menyoroti rencana pemotongan TKD Kaltim hingga 73 persen pada tahun 2026, termasuk untuk kabupaten dan kota di wilayah ini.
“Dua kaki ini adalah penyangga seluruh tubuh. Kalau satu kaki dipotong, otomatis jalannya bisa jadi pincang,” ujar Gubernur Harum di hadapan Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, dan anggota lainnya dalam akun IG Pemprov Kaltim.
Ia menambahkan, jika pembangunan di daerah ingin berjalan normal bahkan “berlari kencang”, TKD seharusnya ditambah, bukan dipangkas. Pernyataan ini disambut aplaus puluhan perwakilan Forum Aksi Rakyat Kalimantan Timur, yang dipimpin Vendi Meru, yang hadir untuk menyampaikan aspirasi terkait ketimpangan pembangunan antara daerah perkotaan dan perbatasan.